Berjarak 2 Jam, Apakah London Siap Hadapi Serangan Kutu Busuk yang Serbu Paris?

Liputan6.com, London - Anda yang akan berkunjung maupun berada di Paris berhati-hatilah, sebab negeri itu kabarnya tengah dilanda serangan kutu busuk. Pihak berwenang bahkan sampai memperingatkan “tidak ada yang aman”.

Rekaman serangga penghisap darah ini telah membuat takut para pengguna TikTok, sehingga menyebabkan beberapa orang berdiri di metro Paris yang penuh sesak alih-alih duduk di kursi berbahan kain, atau memasang peringatan tentang makhluk menyeramkan yang berkerumun di seluruh rental Airbnb mereka.

Berbicara kepada stasiun TV Prancis LCI pada Jumat 29 September 2023, Wakil Wali Kota Paris Emmanuel Gregoire menyebut wabah ini "meluas".

"Harus dipahami bahwa kenyataannya tidak ada yang aman, jelas ada faktor risikonya, tetapi kenyataannya kutu busuk bisa tertular di mana saja dan membawanya pulang," ujar Emmanuel Gregoire seperti dikutip dari The Independent, Kamis (5/10/2023).

Tapi apakah warga London, Inggris harus khawatir dengan perjalanan yang nyaman di kursi berlapis kain layanan kereta cepat Eurostar yang hanya berjarak dua jam dari Paris, Prancis?

Ya, adalah jawaban singkatnya. Dengan masa hidup rata-rata 4-6 bulan dan kegemaran menumpang dengan koper kotor, sangat mungkin mereka bisa menempuh perjalanan 2 jam 16 menit dari City of Love (julukan Paris) ke Big Smoke (julukan London).

Salah satu ahli kutu busuk dari Bed Bugs Ltd, yang berbasis di London, mengatakan makhluk-makhluk itu sudah ada di sini (London) tetapi jumlahnya bahkan bisa meningkat seiring dengan epidemi di Paris.

Awal Epidemi

10 bulan sebelum Olimpiade Musim Panas Paris 2024, ibu kota Prancis berhadapan dengan masalah serius: serangan kutu busuk yang meresahkan.

Awalnya, hama kecil ini dilaporkan muncul di hotel-hotel dan apartemen sewaan untuk liburan musim panas. 

Namun, seiring berjalannya waktu, mereka juga mulai muncul di bioskop, bahkan baru-baru ini, ada laporan tentang kutu busuk yang merayap di kursi penumpang kereta cepat nasional dan sistem Metro Paris.

Mengutip dari CBS News, Rabu 4 Oktober 2023, seorang pengemudi kereta metro bahkan menemukan beberapa 'tamu' yang tidak diundang di kabinnya, menyebabkan kepanikan di antara para penumpang yang menemukan serangga itu di dalam gerbong.

Reaksi warga Paris pun tergambar di media sosial, di mana penumpang yang terkejut membagikan video serangga tersebut.

Kejadian ini membuat banyak pelancong jadi lebih berhati-hati sebelum duduk atau meletakkan barang-barang di lantai.

The Independent bertanya kepada David Cain, pendiri dan MD dari Bed Bugs LTD dan ahli mikrobiologi yang berkualifikasi, apakah serangga tersebut dapat bertahan dalam perjalanan.

David Cain berkata: "Mudahnya, ya, tanpa keraguan sedikit pun. Saya mengenal orang-orang yang melakukan perjalanan sehari ke Paris, bahkan tidak menginap di hotel atau aktivitas berisiko tinggi lainnya, dan kembali bersama mereka. Paris telah menjadi penghubung populer selama enam tahun terakhir.

"Bisnis sudah berkembang pesat. Saya mulai melakukan ini pada tahun 2005, ketika kutu busuk jarang ditemukan dan tidak diketahui keberadaannya, namun kini sudah tidak ada lagi," jelas David Cain.

"Jika semua orang mendengarkan saya pada tahun 2006 dan memulai kampanye pendidikan publik, hal ini tidak akan terjadi. "Mereka tidak tahu… dan memeriksa ketika Anda bepergian apakah Anda tidak mendapatkannya (kutu busuk). Periksa rumah Anda," sambung David Cain, 

David Cain memaparkan, "Anda tidak akan menjadi orang pertama di kantor Anda yang memilikinya. Ada begitu banyak [keengganan] psikologis yang tertanam dalam jiwa nasional. Beberapa orang yang tampaknya memiliki semuanya bersama-sama berubah menjadi orang yang suka mengoceh."

"Sebagian besar situs web kami didedikasikan untuk psikologi dan dukungan emosional. Orang-orang takut dengan apa yang tidak mereka pahami, tapi kami memahami apa yang Anda alami," ujar David Cain.

David Cain menambahkan: "Tidak ada obat yang dapat mencegah kutu busuk. Mereka mencoba merekomendasikan ivermectin, obat yang menurut Trump dapat menghentikannya tertular COVID, lalu terinfeksi lagi beberapa hari kemudian. Itu obat yang buruk.”

Saran terbaiknya: "Soda kue dan es batu – buat pasta, oleskan pada kulit selama 30 detik."

Seorang pengguna Reddit dengan senang hati menyarankan: “SELALU gunakan tempat bagasi saat bepergian, dan jika Anda ingin lebih aman, bungkus pakaian Anda sebelum tiba di rumah dan kemudian jalankan siklus pencucian ulang dengan pengering panas.

"Gunakan juga koper dengan sedikit sudut dan celah jika memungkinkan, sehingga dapat dengan mudah disedot/dilap."

Secara teknis, kutu busuk adalah mutan.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa kutu busuk memiliki gen dari organisme lain, yang membuat makhluk tersebut – yang telah ada sejak zaman dinosaurus – semakin sulit untuk dibunuh.

Ada 400 jenis bakteri yang dapat ditemukan di dalam dan pada kutu busuk, yang tampaknya membantu mereka tetap hidup dengan menangkis virus, pestisida, dan zat berbahaya lainnya.

Eurostar -- layanan kereta api berkecepatan tinggi internasional di Eropa Barat, menghubungkan Belgia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris -- mengatakan mereka berencana meningkatkan "perawatan pencegahan” di seluruh jaringan mereka untuk menjaga agar makhluk-makhluk itu tetap berada di seberang Selat.

Seorang juru bicara mengatakan kepada The Independent: "Keselamatan dan kesejahteraan pelanggan kami selalu menjadi prioritas nomor satu kami, dan keberadaan serangga seperti kutu busuk di kereta kami sangat jarang terjadi. Permukaan tekstil di seluruh kereta kami dibersihkan secara menyeluruh secara rutin, dan ini melibatkan injeksi air panas dan pembersihan ekstraksi, yang telah terbukti sangat efektif dalam membasmi serangga."

"Setiap laporan mengenai masalah kebersihan ditanggapi dengan sangat serius, dan tim kebersihan kami, selain pembersihan biasa, juga akan mendisinfeksi kereta berdasarkan permintaan atau segera setelah ada keraguan sedikit pun."

Awal tahun ini, perusahaan pengendalian hama Rentokil menyoroti peningkatan serangan hama sebesar 65 persen dari tahun ke tahun di seluruh negeri, karena para ahli berpendapat bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh semakin banyaknya orang yang membeli furnitur bekas dari situs penjualan kembali seperti eBay dan Facebook Marketplace.​