Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump dan ketiga anaknya akan segera diperiksa dalam kasus penipuan bisnis di New York.
Seorang hakim pada Jumat (27/10) memutuskan bahwa putri Trump, Ivanka harus bersaksi dalam kasus saudara laki-laki dan ayahnya.
Baca Juga
Kantor Kejaksaan Agung New York mengatakan mantan presiden tersebut akan memberikan kesaksian pada tanggal 6 November dan ketiga anaknya akan mengambil bagian sebagai saksi.
Advertisement
Kesaksian mereka diharapkan berlangsung selama tiga hari mulai Rabu pekan depan, dimulai dengan Donald Trump Jr, dikutip dari BBC, Sabtu (28/10/2023).
Hakim Arthur Engoron telah memutuskan bahwa Trump menaikkan nilai propertinya untuk mendapatkan pinjaman yang menguntungkan.
Persidangan tersebut berfokus pada enam klaim lain yang dibuat dalam gugatan tersebut, termasuk pemalsuan catatan bisnis, penipuan asuransi, dan konspirasi.
Trump sebelumnya mengatakan, dia akan mengambil sikap sesegera mungkin. Dia dan terdakwa lainnya membantah tuduhan tersebut.
Ivanka sebelumnya berusaha untuk tidak mengambil sikap, dengan alasan bahwa dia telah pindah ke luar kota ke Florida dan telah meninggalkan Trump Organization pada tahun 2017.
Namun Hakim Engoron mengatakan, Ivanka Trump masih mempertahankan hubungan dengan bisnis Trump dan real estate di New York.
Jaksa berargumentasi bahwa Trump memiliki informasi penting untuk dibagikan mengenai peristiwa yang sedang diperiksa dalam kasus tersebut.
Â
Tuduhan ke Ivanka Trump
Dalam keputusannya Jumat (27/10) tentang kesaksian Ivanka, Hakim Engoron memihak jaksa dan menulis: "Ivanka jelas-jelas memanfaatkan hak istimewa untuk berbisnis di New York."
Dia mengutip dokumen yang menunjukkan bahwa Ivanka masih memiliki hubungan kepemilikan atau manajemen dengan beberapa bisnis di New York, dan bahwa Ivanka masih memiliki apartemen di Manhattan.
Kasus penipuan perdata diajukan terhadap mantan presiden tersebut oleh Jaksa Agung New York Letitia James, yang merupakan seorang Demokrat.
James menuntut denda sebesar US$ 250 juta dan pembatasan ketat terhadap bisnis Trump.
Trump yang merupakan calon terdepan dalam nominasi Partai Republik pada pemilu 2024, menganggap kasus ini bermotif politik dan "palsu".
Advertisement