Pelaku Penembakan Istri di KLIA Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia Ditangkap dan Diadili

Pelaku penembakan di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) Malaysia, pria berusia 38 tahun itu ditangkap di sebuah rumah sakit swasta di Kota Bharu sekitar jam 3 sore pada hari Senin (15/4) setelah perlawanan singkat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 17 Apr 2024, 11:03 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2024, 11:03 WIB
Tersangka yang melepaskan tembakan di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) tiba di Pengadilan Negeri Kota Bharu pada 16 April 2024. (Facebook/Bernama)
Tersangka yang melepaskan tembakan di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) tiba di Pengadilan Negeri Kota Bharu pada 16 April 2024. (Facebook/Bernama)

Liputan6.com, Kota Bharu - Tersangka penembakan di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) Malaysia pada Minggu 14 April 2024 berhasil ditangkap selang sehari setelah kejadian.

"Tersangka yang mengincar istrinya dalam penembakan di KLIA berusaha melarikan diri dari negara itu," kata polisi pada Selasa 16 April 2024 seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (17/4/2024).

Tersangka yang diidentifikasi sebagai Hafizul Harawi, diketahui menggunakan kartu identitas milik orang lain untuk mendaftar di hotel dan mengganti plat nomor mobilnya agar tidak terdeteksi polisi setelah penembakan.

Pria berusia 38 tahun itu ditangkap di sebuah rumah sakit swasta di Kota Bharu sekitar jam 3 sore pada hari Senin (15/4) setelah perlawanan singkat, kata direktur Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman (CID) Mohd Shuhaily Mohd Zain pada hari Selasa (16/4).

Berdasarkan catatan penangkapannya, Hafizul Harawi diyakini telah mencoba melarikan diri ke negara tetangga, kata kepala polisi, seraya menambahkan bahwa tersangka membawa paspor, riyal Saudi, dan baht Thailand ketika dia ditangkap.

Polisi Malaysia juga menyelidiki apakah dia telah mengajukan visa untuk pergi ke luar negeri.

"Catatan perjalanannya menunjukkan dia sering melakukan perjalanan ke luar negeri seperti Arab Saudi dan Thailand sebelum memasuki Malaysia.

"Memang ada upaya tersangka untuk melarikan diri melalui perbatasan negara dan kami masih mengumpulkan informasi lebih lanjut," tambah kepala polisi Malaysia.

Sekitar pukul 01.20 pada hari Minggu, Hafizul diduga melepaskan tembakan di pintu masuk ruang kedatangan Terminal 1 KLIA.

Dua tembakan dilepaskan ke arah istrinya dari jarak sekitar 3 meter hingga 4 meter. Sebuah peluru mengenai salah satu bodyguard (pengawalnya) di bagian perut sementara peluru lainnya meleset. Pengawal tersebut dilaporkan dalam kondisi stabil di rumah sakit.

Tersangka Penembakan Sempat ke Arab Saudi

Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Rudy and Peter Skitterians/Pixabay).

Seminggu sebelum penembakan, pria tersebut terdeteksi kembali dari Arab Saudi dan pergi ke Bangkok, lalu kembali memasuki Malaysia melalui Kelantan.

"Usai penembakan di KLIA, tersangka berkendara ke Kelantan namun mengganti plat nomor mobilnya agar tidak terdeteksi," tambah polisi.

Sesampainya di sana, dia menggunakan kartu identitas orang lain untuk mendaftar ke sebuah hotel. Dia memiliki total empat kartu identitas seperti itu.

Namun berdasarkan intelijen, polisi berhasil menangkap pria tersebut di dekat rumah sakit swasta sekitar pukul 15.00 setelah melakukan perlawanan singkat, tambah Kapolres.

Polisi mengatakan, tersangka sudah pergi ke rumah sakit swasta untuk mengambil laporan pemeriksaan kesehatan.

Pria tersebut juga diyakini memperoleh senjata tersebut secara ilegal dari negara tetangga, kata direktur CID Bukit Aman.

 

Barang yang Disita hingga Kondisi Mental Tersangka

Ilustrasi Tembakan
Ilustrasi Tembakan (Steve Buissinne/Pixabay).

Barang-barang yang disita antara lain pistol Glock 19, magasin berisi delapan peluru, kotak berisi 24 peluru, satu unit Honda Civic, dan enam unit telepon genggam.

Kepala polisi setempat mengatakan, tersangka sendiri yang merencanakan penembakan tersebut dan tidak mendapat bantuan orang lain. Polisi sebelumnya mengatakan tersangka memiliki dendam pribadi terhadap istrinya dan mereka sedang dalam proses perceraian.

"Setelah tersangka melepaskan tembakan ke KLIA, pria tersebut tidak pergi kemana-mana atau menemui siapa pun untuk meminta pertolongan, melainkan melanjutkan perjalanan ke Kelantan," ujar kepala polisi tersebut.

"Pemeriksaan menunjukkan kesehatan mental tersangka normal," tambah kepala polisi.

Sebelumnya, Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan mengatakan, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (14/4/2024), kejadian tersebut bermula dari masalah pribadi dan tidak ada kaitannya dengan kegiatan atau kelompok teroris.

“Dari hasil penyelidikan, pelaku berniat menembak istrinya yang sedang menunggu kedatangan rombongan umrah,” ujar Hussein Omar Khan.

Picu Perburuan Nasional hingga Akhirnya Diadili

Ilustrasi Penangkapan
Ilustrasi penangkapan tersangka penembakan di KLIA Malaysia. (Liputan6.com/Abdillah)

Tersangka penembakan di KLIA, Hafizul Harawi, tiba di Pengadilan Negeri Kota Bharu sekitar pukul 08.25 pada hari Selasa (16/4), dikawal oleh beberapa petugas polisi. Dia ditahan selama tujuh hari lagi untuk memfasilitasi penyelidikan.

Penembakan tersebut memicu perburuan berskala nasional dan pengawasan yang lebih ketat di perbatasan dan negara bagian Malaysia.

Kepala polisi Selangor Hussein Omar Khan mengatakan pada hari Senin (16/4) bahwa beberapa perbaikan akan dilakukan untuk memperketat keamanan di KLIA.

Infografis Karier Politik dan Riwayat Kesehatan Shinzo Abe hingga Meninggal Dunia Usai Ditembak. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Karier Politik dan Riwayat Kesehatan Shinzo Abe hingga Meninggal Dunia Usai Ditembak. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya