Liputan6.com, Jakarta - Scorpio merupakan salah satu rasi bintang dari 13 konstelasi bintang yang diketahui saat ini. rasi bintang ini dikenal karena bentuknya yang khas.
Scorpio merupakan salah satu dari rasi bintang tercerah di langit malam. Melansir laman EarthSky pada Jumat (26/04/2024), nama Scorpio berasal dari bahasa Latin yang berarti kalajengking.
Secara harfiah diterjemahkan sebagai "makhluk dengan sengatan yang menyala." Dalam kepercayaan Yunani, nama kalajengking terinspirasi dari legenda Yunani tentang kalajengking yang menyengat Orion hingga mati.
Advertisement
Baca Juga
Dalam legenda, Orion adalah pria paling tampan yang pernah ada dan mengklaim dapat mengalahkan semua makhluk di bumi. Gaia, Dewi Bumi, tidak menyukai kesombongan Orion.
Ia mengirimkan seekor kalajengking untuk bertarung dengannya. Orion mati setelah tersengat oleh racun kalajengking.
Gaia menempatkan kalajengking di rasi bintang Scorpio. Rasi bintang Scorpio dapat dilihat dari belahan bumi bagian Selatan dan sebagian besar belahan bumi bagian tengah Utara antara bulan Mei dan Agustus.
Rasi bintang ini berdekatan dengan garis khatulistiwa di tempat-tempat di belahan Bumi bagian Utara yang dapat melihatnya. Scorpio memiliki 18 bintang yang diberi nama.
Di sana ada bintang Antares yang disebut "saingan Mars,". Antares adalah sebuah bintang raksasa merah yang memiliki warna sangat cerah.
Shaula dan Lesath
Selain Antares, ada pula bintang Shaula dan Lesath. Keduanya disebut "Mata Kucing" karena mereka begitu dekat satu sama lain.
Rasi bintang ini juga memiliki 14 bintang yang diketahui memiliki planet yang mengorbit di sekitarnya. Salah satunya, PSR B1620-26 b, dijuluki "Methuselah" karena usia yang sangat tua.
Diperkirakan bintang ini berusia 12,2 miliar tahun, untuk perbandingan, usia alam semesta diperkirakan sekitar 13,8 miliar tahun. Rasi bintang ini juga menjadi rumah bagi planet-planet yang potensial untuk dihuni, termasuk beberapa yang mengorbit bintang kerdil merah Gliese 667C.
Scorpio merupakan tempat asal dua hujan meteor, yakni Alpha Scorpiids dan Omega Scorpiids. Alpha Scorpiids merupakan hujan meteor berasal dari bintang Alpha Scorpii (Antares) dan Omega Scorpii, secara berturut-turut.
Alpha Scorpiids terjadi setiap tahun antara 1 dan 31 Mei, menurut Observatorium Custer, puncaknya sekitar 16 Mei. Rata-rata, lima meteor dapat terlihat per jam selama puncak hujan meteor ini.
Omega Scorpiids terjadi antara 23 Mei dan 15 Juni. Menurut Observatorium Custer, mereka dibagi menjadi dua hujan — Utara dan Selatan Omega Scorpiids.
Hal ini tergantung dari belahan mana mereka dilihat, dan puncaknya sekitar 2 Juni. Tingkat puncaknya sekitar lima meteor per jam.
Scorpio adalah rumah bagi bintang U Scorpii. Sebuah nova berulang dan nova tercepat yang diketahui.
U Scorpii mengalami letupan atau kilatan kecerahan sekitar setiap sepuluh tahun sekali. Letupan terakhirnya terjadi pada 2022.
(Tifani)
Advertisement