Liputan6.com, Jakarta - Galaksi merupakan objek luar angkasa yang terdiri dari ratusan hingga miliaran bintang, debu, gas, dan senyawa padat seperti logam. Galaksi Bima Sakti tentu bukanlah satu-satunya di alam semesta ini.
Ada pula galaksi bernama Awan Magellan yang berada di sekitar Bima Sakti. Meski bernama awan, Magellan merupakan galaksi katai atau kerdil yang menjadi rumah bagi miliaran bintang muda.
Dikutip dari laman Space pada Senin (27/05/2024), fakta menarik galaksi Awan Magellan.
Advertisement
Baca Juga
1. Ditemukan Penjelajah Portugal
Awan Magellan dapat dengan mudah ditemukan di belahan Bumi Selatan saat malam hari. Galaksi ini telah memikat para astronom selama berabad-abad.
Awan Magellan telah diamati dan dicatat oleh berbagai peradaban selama berabad-abad. Orang-orang Aborigin Australia menamakannya Bumi Asap, sedangkan orang Maori di Selandia Baru menyebutnya Awan Matahari Terbit.
Dalam dunia astronomi moderen, galaksi katai ini pertama kali ditemukan oleh seorang penjelajah dari Portugal, yaitu Ferdinand Magellan. Penemuan ini terjadi ketika ia dan para krunya melakukan pelayaran keliling dunia pada 1519 hingga 1522.
Selanjutnya, objek tersebut digambarkan oleh rekan Ferdinand Magellan, yakni Venetian Antonio Pigafetta. Ia menggambar Awan Magellan sebagai gugus bintang yang redup.
Dalam buku hariannya, Pigafetta menulis bahwa rasi bintang di Kutub Selatan tidak sama dengan yang ada di Kutub Utara. Pada Bumi bagian utara, terdapat dua kelompok bintang berkabut dan menyerupai awan kecil yang saat ini dikenal sebagai Awan Magellan.
Ada Dua Magellan
2. Ada Dua Magellan
Terdapat dua Awan Magellan, yakni Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil. Keduanya terpisah dengan jarak sejauh 75.000 tahun cahaya.
Perbedaan objek kembar ini terletak pada komposisinya. Awan Magellan Besar mengandung bintang-bintang muda panas berwarna kuning dan merah.
Sementara, Awan Magellan Kecil tersusun dari bintang-bintang muda berwarna biru. Jika dilihat dari dekat dengan menggunakan teleskop, Awan Magellan Besar akan nampak merah dan Awan Magellan Kecil bakal terlihat biru.
3. terbentuk 13 Miliar Tahun Lalu
Para ilmuwan memperkirakan Awan Magellan terbentuk pada 13 miliar tahun lalu . Hal ini bersamaan dengan lahirnya Bimasakti.
Objek kaya bintang ini termasuk ke dalam Grup Lokal Galaksi, yaitu galaksi yang berada dekat dengan Bimasakti, seperti halnya Andromeda dan Triangulum.
4. Kaya Akan Gas
Awan Magellan merupakan objek luar angkasa yang kaya akan gas, sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Dua gas ini memainkan peran penting dalam pembentukan bintang.
Hal ini lah yang menyebabkan Awan Magellan disebut juga sebagai rumah bintang. Objek kembar ini dihuni oleh banyak populasi bintang muda panas dan nebula, yang paling terkenal ialah nebula Tarantula di Awan Magellan Besar.
Advertisement
Galaksi Kerdil
5. Galaksi Kerdil
Awan Magellan diklasifikasikan sebagai galaksi katai atau kerdil, yaitu galaksi kecil yang hanya diisi oleh beberapa miliar bintang. Dikutip Britannica, Senin (27/05/2024) ia berlokasi di sekitar orbit Bima Sakti dan pernah mengalami beberapa pertemuan pasang surut satu sama lain.
Selain disebut sebagai galaksi katai, objek ini kerap dipanggil galaksi irregular yang paling dekat dengan Bima Sakti. ESO menyebut bahwa Awan Magellan hanya memiliki 10 persen massa dari Bima Sakti.
6. Dihubungkan dengan Jembatan Galaksi
Salah satu fakta menarik Awan Magellan yang paling spektakuler adalah keberadaan Jembatan Antargalaksi. Jembatan ini merupakan aliran gas dan debu yang menghubungkan Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil.
Para astronom meyakini bahwa Jembatan ini terbentuk akibat interaksi gravitasi antara kedua galaksi.
7. Diprediksi Menabrak Bumi
Bima Sakti diprediksi akan bertabrakan dengan galaksi Awan Magellan Besar. Namun tenang, menurut riset yang dilakukan oleh Durham University, galaksi Awan Magellan kemungkinan akan menabrak Bima Sakti dalam dua miliar tahun lagi.
Proses tabrakan kedua galaksi ini diprediksi 6 miliar tahun lebih cepat dibandingkan dengan tabrakan Bima Sakti dengan galaksi tetangga yang lainnya, yakni Andromeda. Berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Royal Astronomical Society, dampak dari tabrakan galaksi Bima Sakti dan Awan Magellan Besar akan membangunkan lubang hitam aktif milik Bima Sakti.
Pada gilirannya, tabrakan juga akan menelan semua gas yang terlihat dan tumbuh dalam ukuran hingga 10 kali lipat. Bukan hanya itu, saat lubang hitam aktif, akan memancarkan radiasi energi yang tinggi.
(Tifani)