3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas

Belum jelas apa yang menyebabkan bagian es tersebut longsor, tetapi gelombang panas intens yang melanda Italia sejak akhir Juni 2022 mungkin menjadi faktor pemicunya.

oleh Najma Ramadhanya diperbarui 03 Jul 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi gunung es
Ilustrasi gunung es. (Photo by S&B Vonlanthen on Unsplash)

Liputan6.com, Veneto - Sebuah gletser longsor di wilayah Dolomites Italia dan menewaskan setidaknya 10 orang pada 3 Juli 2022, dua tahun lalu.

Otoritas meyakini bahwa ada sekitar 15 orang yang masih belum ditemukan setelah sepotong besar gletser Alpen longsor pada Minggu 3 Juli 2022 sore, dan menimpa para pendaki dengan menurunkan es, salju, dan batu di jalur populer di puncak Marmolada.

Sembilan orang lainnya terluka dalam peristiwa tersebut, mengutip dari The Guardian, Rabu (3/7/2024).

Michela Canova, juru bicara layanan darurat, mengatakan kepada AFP bahwa total jumlah pendaki yang terkena dampak saat itu belum diketahui karena longsoran gletser mengenai jalur akses saat beberapa kelompok pendaki terikat tali di sana.

Beberapa di antaranya pun terseret.

Ia tidak menyebutkan kewarganegaraan korban, tetapi media Italia melaporkan bahwa ada warga negara asing di antara mereka.

Pada larut malam, National Alpine and Cave Rescue Corps memposting nomor telepon agar bisa menelepon mereka jika keluarga atau teman ada yang belum kembali dari ekskursi gletser.

Para penyelamat sedang memeriksa nomor-nomor plat mobil di tempat parkir sebagai bagian dari pengecekan untuk menentukan berapa banyak yang saat itu belum ditemukan, dan hal tersebut merupakan sebuah proses yang bisa memakan waktu berjam-jam, ungkap Walter Milan, juru bicara Corps.

Pencarian di puncak pada Minggu 3 Juli 2022 saat itu juga melibatkan anjing penyelamat dan setidaknya lima helikopter, tetapi dihentikan pada malam harinya karena khawatir gletser lainnya bisa longsor juga.

Korps penyelamat mengatakan bahwa para pendaki "terkena oleh pecahan serac yang runtuh", menggunakan istilah untuk bagian dari puncak gletser. Dua dari mereka yang terluka mengalami kondisi yang "serius".

Penyelamat Luigi Felicetti mengatakan kepada TV  Italia, "Kami melihat korban tewas dan potongan es dan batu yang besar."

Layanan pengiriman SUEM (Servizio Urgenza Emergenza Medica), yang berbasis di wilayah Veneto terdekat, mengatakan bahwa 18 orang yang berada di area di mana es menabrak akan dievakuasi oleh korps penyelamat.

Gelombang Panas Bisa Menjadi Penyebabnya

Ilustrasi cuaca panas, sinar matahari
Ilustrasi cuaca panas, sinar matahari. (Image by Freepik)

Layanan pengiriman tersebut menyatakan bahwa longsoran salju melibatkan jatuhnya salju, es, dan batu secara besar-besaran.

Beberapa dari mereka yang sedang melakukan trekking melintasi area tempat longsoran salju dengan diikat secara bersamaan dengan tali, menurut layanan darurat lokal.

Marmolada, yang berada sekitar 3.300 meter di atas permukaan laut, adalah puncak tertinggi di Dolomites timur.

"Pecahan batu menyebabkan retakan di gletser, yang melibatkan sekitar 15 orang," ungkap layanan darurat dalam cuitannya.

Layanan penyelamat alpen mengatakan dalam cuitan bahwa segmen tersebut lepas di dekat Punta Rocca (Rock Point), "sepanjang jalur biasanya digunakan untuk mencapai puncak".

Belum jelas apa yang menyebabkan bagian es tersebut longsor, tetapi gelombang panas intens yang melanda Italia sejak akhir Juni 2022 mungkin menjadi faktor, kata Milan.

"Panasnya tidak biasa," kata Milan, mencatat bahwa suhu di puncak dalam beberapa hari terakhir telah mencapai lebih dari 10 derajat Celsius. "Itu merupakan panas ekstrem untuk puncak, jelas ini sesuatu yang tidak normal."

Para ahli di pusat penelitian CNR yang dikelola negara Italia mengatakan bahwa gletser tersebut tidak akan ada lagi dalam 25-30 tahun mendatang dan sebagian besar volumenya sudah hilang.

Mereka yang terluka dibawa dengan helikopter ke beberapa rumah sakit di wilayah Trentino-Alto Adige dan Veneto, menurut layanan penyelamatan.

Ucapan Belasungkawa dari PM Italia

PM Italia Mario Draghi. (Mauro Scrobogna/LaPresse via AP)
PM Italia Mario Draghi. (Mauro Scrobogna/LaPresse via AP)

Pencarian terhadap kemungkinan ada korban yang masih selamat terus berlanjut.

Menurut media Italia, warga negara asing termasuk di antara mereka yang terseret oleh longsoran salju.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi datang ke lokasi kecelakaan, menyatakan bahwa "Italia berduka atas korban-korban ini dan seluruh orang Italia bersatu dalam kasih sayang", seperti dikutip dari Euronews.

Terlihat emosional, ia mengatakan bahwa "ini adalah sebuah tragedi yang tentu memiliki elemen-elemen tak terduga, tetapi juga pastinya terkait dengan memburuknya lingkungan dan situasi iklim".

"Pemerintah harus merenungkan apa yang telah terjadi dan mengambil langkah-langkah agar kejadian ini memiliki probabilitas rendah untuk terjadi kembali, bahkan bisa dihindari," tambahnya.

"Sekarang kita harus mengambil langkah-langkah agar apa yang terjadi di Marmolas tidak terulang di Italia," lanjut Draghi di kota resor Dolomites Canazei, seperti dilaporkan oleh kantor berita ANSA.

Kepala perlindungan sipil di provinsi Veneto, Gianpaolo Bottacin, dikutip oleh ANSA menekankan bahwa situasinya "sedang berkembang" dan kemudian tujuh orang dinyatakan meninggal dunia serta mungkin ada 15 orang lain yang hilang.

Pada Selasa 5 Juli 2022, otoritas merevisi angka tersebut untuk mengkonfirmasi bahwa setidaknya lima orang tidak dapat dihubungi.

Dengan bantuan drone, otoritas kemudian mengumumkan bahwa tiga jenazah lainnya terlihat di tepi tumpukan puing-puing, sehingga total korban tewas menjadi sepuluh.

Helikopter dan Anjing Pencari Dikerahkan

Mimpi Naik Helikopter
Ilustrasi Helikopter Credit: pexels.com/somcai

Pada Minggu 3 Juli 2022 larut malam, setelah insiden tersebut, Korps menyebarkan nomor telepon yang bisa dihubungi oleh keluarga atau teman jika ada yang tidak kembali dari kemungkinan kegiatan di gletser tersebut.

Setelah longsor, lima helikopter penyelamat dan puluhan spesialis pencarian dan penyelamatan Alpen, termasuk anjing pencari, langsung dikerahkan untuk membantu dalam operasi penyelamatan.

Namun, pencarian harus dihentikan saat senja sebelum dilanjutkan pada Senin 4 Juli 2022 pagi.

"Kami melihat orang-orang yang sudah tewas dan potongan es serta batu yang besar," kata penyelamat Luigi Felicetti kepada TV negara Italia dengan ekspresi lelah.

Juru bicara layanan penyelamat menggambarkan bahwa ada longsoran salju, es, dan batu yang melanda jalur akses saat melewatinya, menyapu beberapa kelompok yang terikat tali.

"Kami belum mengetahui jumlah akhir pendaki yang terlibat," tambahnya.

Rekaman dari sebuah pondok dekat bencana tersebut menunjukkan salju dan batu-batu longsor dari gunung dengan suara gemuruh.

Gambar lain yang diambil oleh wisatawan dengan ponsel mereka menunjukkan bagian abu-abu dari longsoran salju yang menyapu segala sesuatu di jalurnya, tanpa memberikan kesempatan bagi para pendaki.

Dalam gambar yang ditransmisikan oleh layanan penyelamat Alpen, para penyelamat terlihat bekerja di dekat lokasi bencana, tidak jauh dari titik keberangkatan gondola yang menuju puncak gletser. Helikopter terbang di atas area itu, siap untuk mengangkut korban ke lembah ke desa Canazei.

Pekerjaan penyelamat memang sulit, karena mereka harus mengevakuasi jenazah dari es dan batu di mana mereka tergeletak.

Unit konseling krisis juga diaktifkan untuk membantu keluarga korban. Kantor jaksa di Trento telah membuka penyelidikan untuk menentukan penyebab tragedi ini.

Infografis Sengatan Gelombang Panas Mematikan Landa Eropa dan AS
Infografis Sengatan Gelombang Panas Mematikan Landa Eropa dan AS (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya