Kamala Harris Kritik Donald Trump yang Diduga Berkampanye di Makam Pahlawan Arlington

Kamala Harris mengatakan, makam pahlawan bukan tempat untuk berkampanye.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Sep 2024, 12:03 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2024, 12:03 WIB
Konvensi Nasional Partai Demokrat Resmi Berakhir, Kamala Harris Terima Nominasi Pencalonan Capres AS
Jika menang dan terpilih pada pilpres AS 2024, Kamala Harris akan menggoreskan sejarah baru, sebagai presiden wanita pertama Amerika Serikat. (CHARLY TRIBALLEAU/AFP)

Liputan6.com, Arlington - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris mengkritik mantan presiden AS Donald Trump atas kontroversi terkini yang melibatkan kampanyenya di Pemakaman Nasional Arlington.

Kamala mengatakan bahwa lokasi pemakaman militer tersebut "bukan tempat untuk politik", dikutip dari laman BBC, Minggu (1/9/2024).

Harris mengarahkan serangannya kepada Donald Trump pada Sabtu (31/8) dalam sebuah unggahan di media sosial, dengan menulis bahwa ia "tidak menghormati tanah suci, semua itu demi aksi politik".

Angkatan Darat AS mengatakan, seorang staf Trump tiba-tiba menyingkirkan seorang karyawan pemakaman yang mencoba memperingatkan timnya tentang peraturan yang melarang perekaman di pemakaman tersebut.

Tim kampanye Trump telah membantah versi pemakaman tersebut tentang kejadian tersebut dan mengatakan bahwa mereka telah menerima izin dari keluarga para prajurit yang gugur untuk merekam.

Insiden tersebut terjadi pada hari Senin, ketika Trump berada di sebuah acara untuk menghormati 13 anggota militer AS yang tewas selama penarikan pasukan negara tersebut dari Afghanistan tiga tahun lalu.

Unggahan tersebut menandai pertama kalinya Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, mengomentari kontroversi tersebut.

Dia menulis bahwa dia telah mengunjungi Pemakaman Nasional Arlington di Virginia beberapa kali selama masa jabatannya sebagai wakil presiden, dan dia tidak akan pernah menggunakan tempat itu untuk mendapatkan keuntungan politik.

"Jika ada satu hal yang kita semua sebagai orang Amerika Serikat dapat sepakati, itu adalah para veteran, keluarga militer, dan anggota angkatan bersenjata yang kita harus dihormati, tidak pernah diremehkan," kata Harris.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Klarifikasi dari Donald Trump

Perban Telinga, Tren Baru Pendukung Donald Trump
Sebelumnya, mantan Presiden dan kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump menjadi sasaran penembakan saat berkampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024) lalu. (Jim WATSON/AFP)

Pada rapat umum kampanye di Michigan, Trump membalas mereka yang mengkritiknya atas insiden itu.

Dia mengatakan bahwa dia telah diminta untuk berpose untuk foto di tempat itu setelah peringatan oleh anggota keluarga prajurit yang telah meninggal.

“Saya pergi ke sana, mereka meminta saya untuk berfoto dan mereka mengatakan saya sedang berkampanye,” kata Trump.

“Satu hal yang saya dapatkan banyak adalah publisitas. Saya tidak membutuhkan itu. Saya tidak membutuhkan publisitas.”

Calon wakil presiden Trump, JD Vance, menggunakan kontroversi tersebut untuk menyerang pemerintahan Biden atas penanganannya terhadap penarikan pasukan dari Afghanistan pada tahun 2021, dengan mengatakan bahwa Harris "bisa masuk neraka".

"Tiga tahun lalu, 13 warga AS yang pemberani dan tidak bersalah tewas, dan mereka tewas karena Kamala Harris menolak melakukan tugasnya," kata Vance.

 


Tuduhan Lain ke Donald Trump

Dengan Telinga Diperban, Donald Trump Hadiri Konvensi Nasional Partai Republik 2024
Sebelumnya diberitakan, Donald Trump terluka setelah pria bersenjata Thomas Matthew Crooks, melepaskan tembakan ke arahnya selama rapat umum di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu, 13 Juli 2024. (Brendan SMIALOWSKI/AFP)

NPR melaporkan sebelumnya bahwa dua anggota staf kampanye Trump melakukan kekerasan verbal dan mendorong pekerja pemakaman ke samping ketika dia mencoba campur tangan.

Undang-undang federal melarang penggunaan pemakaman untuk kampanye politik dan Angkatan Darat AS mengatakan para peserta telah diperingatkan tentang peraturan tersebut sebelumnya.

Seorang juru bicara Angkatan Darat AS mengatakan bahwa "insiden itu sangat disayangkan, dan juga sangat disayangkan bahwa karyawan ANC dan profesionalismenya telah diserang secara tidak adil."

Tim kampanye Trump telah membantah bahwa terjadi pertengkaran fisik di pemakaman itu, dengan menambahkan "kami siap merilis rekaman jika klaim pencemaran nama baik tersebut dibuat".

Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya