Janji Kampanye Donald Trump dan Kamala Harris: Tak Akan Kenakan Pajak Atas Tip Pekerja Bidang Jasa

Dua calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Kamala Harris berjanji tak akan mengenakan pajak tip bagi para pekerja di bidang jasa.

oleh Tim Global diperbarui 24 Okt 2024, 17:04 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2024, 17:04 WIB
Trump dan Harris
Wakil Presiden AS dan kandidat presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris (kanan) berjabat tangan dengan mantan presiden AS dan kandidat dari Partai Republik Donald Trump pada awal debat mereka di Philadelphia, Pennsylvania pada 10 September 2024 (AFP/SAUL LOEB)

Liputan6.com, Washington D.C - Dalam kampanyenya, Wakil Presiden Amerika Serikat dan Calon Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris menjanjikan diakhirinya pajak atas tip atau gratifikasi yang diterima pekerja.

Janji itu spontan disambut meriah peserta kampanye, termasuk anggota serikat pekerja, dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (24/10/2024).

Kanie Kastroll adalah perwakilan serikat pekerja kasino di Las Vegas, Nevada. Ia menilai bahwa Kamala punya rencana yang jelas untuk mengakhiri masalah pajak.

"Saya tahu bahwa Wakil Presiden Kamala Harris mempunyai rencana yang jelas untuk mengakhiri pajak federal atas tip bagi kami para pekerja jasa di Nevada. Itu benar dan Donald Trump hanya berpura-pura menjadi penyelamat pekerja."

Mantan Presiden dan Calon Presiden dari Partai Republik Donald Trump telah mengunjungi Las Vegas, kota yang bergantung pada industri jasa.

Ia datang untuk mempromosikan rencananya, dengan tidak akan mengenakan pajak atas tip bagi bandar kasino, pelayan, dan pembantu rumah tangga.

Seorang pendukung Trump, Didi Lima, mengatakan; "Cara Trump akan disukai para karyawan khususnya yang tidak memiliki gaji, dan yang berpenghasilan dari tip. Itu akan disukai."

Trump juga telah meraih dukungan dari Departemen Kepolisian Las Vegas. Steve Grammas, ketua Asosiasi Polisi Pelindung Las Vegas, mengatakan bahwa mayoritas warga negara percaya pada penegak hukum.

Dalam berbagai rapat umum, Grammas telah berbicara tentang dukungan Trump bagi penegakan hukum.

Dukungan dari puluhan ribu anggota serikat pekerja yang bekerja di Nevada sangat diharapkan oleh kedua calon presiden.

Kamala Harris juga memperoleh dukungan dari serikat setempat, Teamsters.

Tetapi, organisasi nasional penyedia barang dan pekerja gudang itu menolak untuk mendukung capres manapun.

 

Dukungan untuk Kamala Harris

Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris.
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris. (Dok. AFP)

Namun, Serikat Pekerja Kuliner di Las Vegas mendukung Harris. Ted Pappageorge yang tergabung dalam serikat itu adalah sekretaris sekaligus bendahara.

"Pemilih dari kelas pekerja adalah orang-orang yang cerdas. Mereka tidak bodoh, dan mereka sedikit skeptis. Namun, masalahnya, Trump adalah pembohong. Sebaliknya, Kamala Harris punya program menyeluruh untuk mengatasi biaya hidup," kata Pappageorge.

Para pekerja ini mendatangi tiap rumah untuk memberi tahu para pemilih.

"Kami hanya berkampanye untuk Kamala Harris."

Infografis Pelantikan Presiden AS Joe Biden & Wapres Kamala Harris. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pelantikan Presiden AS Joe Biden & Wapres Kamala Harris. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya