Terlambat Operasi Caesar, Bayi Tewas 8 Jam Setelah Lahir

Saat sang ibu hendak melahirkan, dokter memutuskan untuk menangani pasien lain yang ia anggap lebih darurat.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Feb 2014, 17:01 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2014, 17:01 WIB
bayi-meninggal-140207b.jpg

Seorang bayi di Inggris meninggal 8 jam setelah dilahirkan karena ibunya diduga terlambat menjalani operasi caesar. Sebelum melahirkan, sang ibu pun dibuat menunggu selama 3,5 jam untuk mendapatkan penanganan dokter.

Mary-Jane Harrison merasakan kontraksi sekitar pukul 21.40 waktu setempat pada 29 September 2013 lalu. Namun sampai pukul 03.00 pagi kehamilannya tidak ada perkembangan yang berarti sehingga dokter Fozia Malik yang menanganinya pada saat itu memutuskan untuk melakukan operasi caesar.

Seperti dimuat Dailymail, Jumat (7/2/2014), tak diduga, dokter Malik tiba-tiba harus menangani pasien lain yang juga akan melahirkan. Pasien yang berbeda dua ruangan dari Harrison itu disebut-sebut dalam keadaan yang lebih darurat karena telah mengalami pembukaan selama dua jam, tidak menggunakan obat penghilang rasa sakit (analgesik), dan sedikit obesitas.

Harrison yang pada saat itu juga membutuhkan pertolongan darurat akhirnya ditinggal dokter Malik. Bidan yang membantu pun hanya diam dan tidak melakukan apa-apa. Sang bidan juga tidak memanggil dokter lain untuk menangani Harrison.

Pada pukul 04.00 waktu setempat, Harrison menunjukkan tanda-tanda bahwa ia menderita infeksi sehingga diberi antibiotik dan parasetamol melalui infusnya. Dia tak kunjung didatangi dokter sampai pukul 06.00 waktu setempat. Dan ketika dokter datang, operasi caesar sudah tidak mungkin lagi dilakukan.

Harrison melahirkan seorang bayi perempuan pukul 06.30 melalui persalinan normal. Namun sayang, bayi yang diberi nama Jessica itu meninggal setelah 8 jam dilahirkan. Jessica yang meninggal di Southend Hospital, Essex, London diduga menderita infeksi yang telah dideritanya sebelum kelahiran.

Jessica menunjukkan tanda-tanda menghirup mekonium--tinja pertama yang dihasilkan bayi ketika masih di dalam rahim--saat sebelum dilahirkan. Terlebih lagi, dokter mencoba untuk membiarkan Jessica bernapas tanpa bantuan alat.

Pauline Moore, bidan yang berwenang saat kejadian malam itu, mengatakan dalam persidangan di Pengadilan Chelmsford Coroner pada Rabu 5 Februari 2014 bahwa dia menunggu waktu yang tepat bagi Horrison. Karenanya, dia tidak memanggil dokter pengganti untuk menangani sang pasien.

Dokter Malik dan kedua bidannya pun berdalih akan mengambil tindakan lebih cepat kepada Horrison seandainya mereka tahu bahwa bayi Jessica mengalami infeksi mekonium. Mereka juga berpendapat kasus persalinan Harrison tak begitu darurat dibanding kasus pasien lainnya.

Hasil pemeriksaan petugas dan dokter menyebutkan proses lahirnya bayi Jessica yang lebih cepat pun tidak akan menolong nyawanya. Sebab Jessica dinyatakan meninggal murni karena infeksi mekonium, bukan karena persalinan yang terlambat ditangani.

"Infeksi mekonium dapat berasal dari pusar dalam kandungan. Jadi bayi dapat terinfeksi dari sebelum dilahirkan. Namun saya tidak dapat mengatakan apakah jam, hari, atau periode yang menentukannya," ujar ahli patologi Michael Ashworth. (Ris/Riz/Ein)

Baca juga:

Sosok Usman dan Harun di Balik Ketegangan RI-Singapura
Bom Seberat 900 Kg Ditemukan di Hong Kong, 2.000 Orang Dievakuasi
Tabrak Trotoar Jalan, Pengemudi Mengaku Lihat `Monster` Bigfoot

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya