Liputan6.com, Jakarta Harus mengungsi ke tempat sunyi agar lebih konsentrasi dalam menulis tidak berlaku di diri Dee Lestari. Dee yang baru saja merampungkan seri terakhir Supernova berjudul Inteligensi Embun Pagi (IEP) mengaku tidak mungkin meninggalkan kedua buah hati tercinta hanya untuk menulis.
Â
Baca Juga
Baca Juga
"Justru saya harus belajar supaya bisa menulis di mana dan kapan pun," kata Dee Lestari kepada Health Liputan6.com sebelum pengambilan gambar program Friday Talk di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta pada Jumat (1/4/2016) malam.
Advertisement
Dee memang butuh tempat yang tenang untuk menulis. Tapi tidak harus mengungsi ke tempat yang terpencil dan tidak pula harus ke gunung, pantai, atau hutan. Di pojokan rumah pun ia jadikan area khusus untuk menulis.
"Yang penting tenang, tidak ada bunyi yang mengganggu, dan konsentrasi tidak terpecah harus membalas email, telepon, atau apa pun. Hal-hal seperti itu selalu saya jadwalkan. Sesudah tiga jam menulis baru balas-balasin semuanya," kata Dee Lestari.
Dee Lestari juga tidak memiliki waktu khusus untuk menulis. Tidak di tengah malam, tidak juga di waktu subuh, tapi di saat anak-anak belajar di sekolah. "Itulah golden hour saya untuk menulis," kata Dee. Begitu anak-anak pulang secara otomatis konsentrasi terpecah dan tidak bisa lagi hanya fokus pada satu hal.
Menulis pun tidak setiap hari. Dee tidak terlalu memporsis tubuhnya. Ada hari Dee harus berhenti sejenak sebelum melanjutkan kembali untuk menulis semua seri Supernova yang ia garap sejak 2000-an. Menurut Dee, akan menjadi kontraproduktif jika seorang penulis terus menerus menulis tanpa istirahat.
"Kita jadi capek. Ujung-ujungnya sak. Anak dan keluarga juga butuh perhatian kita," kata Dee Lestari.