Alasan Pulau Giliyang, Sumenep Cocok untuk Lansia

Pulau Giliyang ini, kata Mensos, merupakan pulau dengan oksigen kedua terbaik di dunia

oleh Liputan6 diperbarui 19 Jul 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2016, 16:00 WIB
pulau giliyang madura
(Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) dimulai 29 Mei hingga 29 Juli 2016, diisi dengan rangkaian kegiatan, salah satunya di daerah pulau, pesisir, terluar, serta perbatasan.

“Rangkaian peringatan HLUN diisi dengan berbagi kegiatan, di antaranya bedah rumah bagi para lanjut usia (lansia), ” ujar Mensos di Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (18/7/2016).

Di Pulau Giliyang ini, kata Mensos, merupakan pulau dengan oksigen kedua terbaik di dunia. Sehingga tidak heran, jika para lansia di sini banyak yang berumur panjang, yaitu satu abad lebih.

“Karena kondisi oksigen yang terbaik kedua di dunia itulah, maka tak heran para lansia yang tinggal di sini memiliki umur satu abad lebih, ” ucapnya.

Kondisi tersebut bisa menjadi referensi bagi daerah lain di Indonesia, untuk senantiasa merawat alam agar memberikan oksigen yang sehat, tidak hanya bagi para lansia tapi bagi semua makhluk hidup yang ada.

“Hal ini bisa menjadikan role model bagi daerah lain, agar menjaga alam tetap seimbang dan bisa menghasilkan oksigen yang bagus karena di beberapa daerah sudah terkena polusi, ” tandasnya.

Melalui Conditional Cash Transfer (CCT) atau dikenal dengan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai perlindungan sosial (social security) bagi lansia tak mampu di atas 70 tahun, penyandang disabilitas, serta fakir miskin.

“Lansia tak mampu di atas 70 tahun mendapatkan bantuan Rp 200 ribu per bulan dengan 3 kali pencairan. Jika digabung PKH menjadi 4 kali pencairan atau setiap 3 bulan akan mendapatkan Rp 600 ribu, ” katanya.

Untuk bantuan rehabilitasi rumah lansia yang tidak layak agar menjadi layak huni Rp 15 juta. Juga, ditambah dengan bantuan untuk program Sarana Lingkungan (Sarling).

“Bagi rumah lansia yang direhabilitasi diberikan bantuan Rp 15 juta, ditambah dengan sarling untuk infrastruktur dan fasilitas umum, ” tandasnya.

Tahun ini, ada tambahan penerima lansia baru sebanyak 125 ribu dan ditambah lansia penerima lama 30 ribu orang. Sehingga total menjadi 155 ribu lansia.

“Dengan ada tambahan 125 ribu lansia penerima baru, diharapkan bisa meningkatkan kesehatan, kebahagiaan, serta kesejahteraan mereka, ” harapnya.

Selain itu, program dilaksanakan seiring dengan hadirnya Direktorat Jenderal dan Direktur baru di Kementeiran Sosial (Kemensos) yang mengurusi Fakir Miskin, Pulau Terluar, Pesisir, serta Daerah Perbatasan.

“Hari ini, kami tidak hanya didampingi dengan Direktur Lansia, tapi juga hadir Direktur Fakir Miskin dan Pulau Terluar, Pesisir, serta Daerah Perbatasan, ” tandasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya