Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) dimulai 29 Mei hingga 29 Juli 2016, diisi dengan rangkaian kegiatan, salah satunya di daerah pulau, pesisir, terluar, serta perbatasan.
“Rangkaian peringatan HLUN diisi dengan berbagi kegiatan, di antaranya bedah rumah bagi para lanjut usia (lansia), ” ujar Mensos di Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (18/7/2016).
Di Pulau Giliyang ini, kata Mensos, merupakan pulau dengan oksigen kedua terbaik di dunia. Sehingga tidak heran, jika para lansia di sini banyak yang berumur panjang, yaitu satu abad lebih.
“Karena kondisi oksigen yang terbaik kedua di dunia itulah, maka tak heran para lansia yang tinggal di sini memiliki umur satu abad lebih, ” ucapnya.
Kondisi tersebut bisa menjadi referensi bagi daerah lain di Indonesia, untuk senantiasa merawat alam agar memberikan oksigen yang sehat, tidak hanya bagi para lansia tapi bagi semua makhluk hidup yang ada.
“Hal ini bisa menjadikan role model bagi daerah lain, agar menjaga alam tetap seimbang dan bisa menghasilkan oksigen yang bagus karena di beberapa daerah sudah terkena polusi, ” tandasnya.
Melalui Conditional Cash Transfer (CCT) atau dikenal dengan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai perlindungan sosial (social security) bagi lansia tak mampu di atas 70 tahun, penyandang disabilitas, serta fakir miskin.
“Lansia tak mampu di atas 70 tahun mendapatkan bantuan Rp 200 ribu per bulan dengan 3 kali pencairan. Jika digabung PKH menjadi 4 kali pencairan atau setiap 3 bulan akan mendapatkan Rp 600 ribu, ” katanya.
Untuk bantuan rehabilitasi rumah lansia yang tidak layak agar menjadi layak huni Rp 15 juta. Juga, ditambah dengan bantuan untuk program Sarana Lingkungan (Sarling).
“Bagi rumah lansia yang direhabilitasi diberikan bantuan Rp 15 juta, ditambah dengan sarling untuk infrastruktur dan fasilitas umum, ” tandasnya.
Tahun ini, ada tambahan penerima lansia baru sebanyak 125 ribu dan ditambah lansia penerima lama 30 ribu orang. Sehingga total menjadi 155 ribu lansia.
“Dengan ada tambahan 125 ribu lansia penerima baru, diharapkan bisa meningkatkan kesehatan, kebahagiaan, serta kesejahteraan mereka, ” harapnya.
Selain itu, program dilaksanakan seiring dengan hadirnya Direktorat Jenderal dan Direktur baru di Kementeiran Sosial (Kemensos) yang mengurusi Fakir Miskin, Pulau Terluar, Pesisir, serta Daerah Perbatasan.
“Hari ini, kami tidak hanya didampingi dengan Direktur Lansia, tapi juga hadir Direktur Fakir Miskin dan Pulau Terluar, Pesisir, serta Daerah Perbatasan, ” tandasnya.
Alasan Pulau Giliyang, Sumenep Cocok untuk Lansia
Pulau Giliyang ini, kata Mensos, merupakan pulau dengan oksigen kedua terbaik di dunia
diperbarui 19 Jul 2016, 16:00 WIBDiterbitkan 19 Jul 2016, 16:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gerindra Bantah Salahkan PDIP Terkait Kritik Kenaikan PPN 12 Persen
Menteri Budi Santoso Kunjungi Agate Studio Bandung, Sebut Industri Gim Pilar Penting Pertumbuhan Ekonomi
Ciri Ciri Negara Hukum: Pengertian, Karakteristik, dan Implementasinya
Polda Riau Sita Ribuan Pil Happy Five Untuk Perayaan Tahun Baru
Tahun 2024, BNN Riau Obati 269 Pecandu Narkoba, Berapa yang Sembuh?
Ciri-ciri Sipilis Akan Sembuh: Panduan Lengkap Mengenali dan Mengatasi Penyakit Menular Seksual
Pohon Natal dari Barang Bekas Mejeng di Gereja Katolik Metro Lampung
Aset Sandra Dewi Disita Meski Sudah Pisah Harta dengan Harvey, Ini Kata Pengacara
Sakit Hati, Hakim Ziyech Tolak Bermain Lagi untuk Galatasaray
Fakta Menarik Drama Korea Namib yang Perlu Diketahui Penggemar, Tayang Perdana di Vidio
Memahami Tujuan APBD: Panduan Lengkap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tujuan Penyusunan APBN: Fungsi, Mekanisme, dan Dampaknya