Sering BAB Dalam Sehari? Coba Baca Ini

Apakah Anda buang air besar (BAB) lebih dari dua sampai tiga kali dalam sehari, setiap hari?

oleh Meiristica Nurul diperbarui 05 Okt 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2016, 18:00 WIB
Sulit BAB? Coba Pijat Bagian Tubuh Ini
Kebersihan area intim wanita perlu terjaga. (Foto: Women's Health)

Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda buang air besar (BAB) lebih dari dua sampai tiga kali dalam sehari, setiap hari? Jika ya, maka Anda harus coba untuk belajar tentang sindrom iritasi usus (IBS).

Meskipun itu masih dalam batas normal, namun Anda tetap harus khawatir. Apalagi jika digabungkan dengan gejala lain seperti kelelahan.

IBS adalah gangguan di mana usus besar dipengaruhi dengan radang, sehingga menimbulkan sejumlah gejala termasuk diare. Jika tidak diobati, IBS dapat menyebabkan penyakit serius.

Berikut ini beberapa fakta tentang IBS, dan Anda harus mengetahuinya, dilansir laman Boldsky, Rabu (5/10/2016).

Fakta 1

Penyebab sindrom iritasi usus tidak begitu jelas, biasanya didiagnosis berdasarkan tingkat gejala keparahan.

Fakta 2

Faktanya adalah gangguan IBS berkaitan dengan gaya hidup, yang berarti orang-orang yang terkena dampak harus memperbaiki kebiasaan sehari-hari dan dietnya.

Fakta 3

Beberapa gejala utama dari sindrom iritasi usus adalah nyeri perut, kembung, diare, dan sembelit.

Fakta 4

Tidak seperti jenis biasa diare, orang dengan IBS mengalami dorongan untuk mengeluarkan tinja pada interval yang berulang, yang polanya diikuti setiap hari.

Fakta 5

Fakta lainnya adalah orang yang mengalami IBS akan mengeluarkan tinjanya setelah makan atau minum sesuatu.

Fakta 6

Bagi orang yang menderita IBS akan kehilangan banyak nutrisi dari tubuh, yang menyebabkan kelelahan.

Fakta 7

Sebuah studi penelitian telah menemukan bahwa orang yang menderita kecemasan lebih rentan terhadap sindrom iritasi usus besar.

Fakta 8

Bagi orang yang menderita IBS cenderung untuk mengeluarkan tinjanya tapi tak bisa. Itu menyebabkan ketidaknyamanan perut.

Fakta 9

Meskipun IBS dapat disembuhkan, gejala dapat dikontrol dengan diet dan pola gaya hidup sehat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya