Liputan6.com, Jakarta Menurut data organisasi kesuburan Resolve, satu dari delapan pasangan kesulitan untuk hamil dan sepertiganya disebabkan oleh kualitas sperma pria.
Sementara menurut profesor urologi University of Kansas, Ajay Nangia, hitungan normal sperma telah mengalami penurunan dalam beberapa dekade terakhir.
Baca Juga
Berikut lima kebiasaan harian yang berdampak buruk bagi sperma, dilansir laman Dailystar, Minggu (8/1/2017):
Advertisement
1. Terlalu banyak mengonsumsi minuman bersoda
Studi yang dilakukan oleh Human Reproduction menemukan, minum lebih dari satu kaleng minuman bersoda setiap hari bisa menurunkan jumlah sperma. Alasannya, mengonsumsi terlalu banyak gula berujung pada resistansi insulin yang menyebabkan inflamasi dan membatasi pergerakan sperma.
Anda juga perlu berhenti mengonsumsi bir karena penelitian menemukan, terlalu banyak minum bir bisa berdampak pada berkurangnya kadar testosteron dan jumlah sperma.
2. Menggunakan pelumas yang salah
Banyak pelumas mengandung asam klorida yang merupakan pembasmi sperma. Beberapa merk pelumas juga menghambat pergerakan dan kemampuan sperma menuju indung telur. Demikian yang diungkap oleh sebuah penelitian pada 2014.Â
Â
Menyimpan ponsel di saku celana
3. Menyimpan ponsel di saku celana depan
Radiasi yang berasal dari ponsel pintar bisa merusak sperma. Sebuah ulasan terbaru terhadap 10 penelitian menemukan, paparan radiasi dari ponsel bisa mengurangi kelincahan sperma dan mengurangi jumlah sperma secara simultan.
4. Begadang
Bila durasi Anda rata-rata kurang dari enam jam setiap malamnya, maka 31 persen kemungkinannya Anda sulit membuat pasangan hamil dibandingkan pria yang tidur tujuh hingga delapan jam per hari. Fakta ini diungkap oleh sebuah studi yang dipublikasikan jurnal Fertility & Sterility.
Kurang tidur juga berdampak pada produksi testosteron, utamanya produksi sperma.
Namun, kelebihan tidur juga bisa mengurangi level kesuburan pada pria.
5. Stres
Penelitian dari Columbia University menunjukkan, semakin Anda stres maka semakin parah kualitas sperma yang Anda hasilkan. Kondisi stres bisa menyebabkan masalah inflamasi yang mengacaukan kualitas sperma dan hormon reproduksi Anda.
Advertisement