Liputan6.com, Jakarta Saat mendengar kata "kolesterol" umumnya orang akan langsung mengaitkan dengan tersumbatnya pembuluh darah sehingga berujung pada penyakit jantung atau stroke. Padahal kadar kolesterol yang tidak terkontrol bisa berdampak luas, tak hanya penyumbatan pembuluh darah semata. Salah satu dampak kolesterol tinggi selain risiko penyakit jantung atau stroke adalah munculnya batu empedu.
Empedu merupakan bagian dari organ pencernaan manusia. Organ menyerupai kantong kecil ini letaknya berdampingan dengan lever. Meski kecil, kontribusinya dalam melancarkan proses pencernaan manusia terbilang besar.
Baca Juga
Cairan yang diproduksi didalam kantong empedu bertugas membantu proses pencernaan, terutama makanan berlemak, caranya dengan disemprotkan ke dalam rongga usus. Di bagian akhir rongga usus, cairan empedu akan ditarik kembali untuk digunakan ulang.
Advertisement
Cairan empedu tersebut terbuat dari kolesterol, yang tentunya diambil dari dalam darah manusia. Namun, jika kolesterol terlalu menumpuk, akan terjadi proses saturasi dan pembentukan batu dalam kantong empedu.
Batu tersebut bisa menyumbat saluran yang mestinya dilewati cairan empedu. Bila sudah demikian, penderita akan merasa sakit luar biasa pada bagian perut kanan atas. Biasanya sakitnya akan menjalar ke pundak dan dirasakan setelah makan makanan yang berlemak.
Siapa saja yang berisiko terkena batu empedu? Invidu yang berisiko mengalami penyakit ini biasanya memiliki faktor 4F, female (wanita), fat (gemuk), forty (usia 40-an), dan fertile (subur). Artinya wanita umur 40-an gemuk dan masih dalam kondisi subur berisiko mengalami batu empedu.
Agar terhindar dari timbulnya batu empedu, ada dua cara yang bisa Anda lakukan. Pertama, kurangi konsumsi makanan berlemak (termasuk makanan bersantan dan gorengan). Kedua, perbanyak makan makanan tinggi serat seperti gandum dan sayuran. Makanan kaya serta akan mengikat cairan empedu sehingga tak bisa digunakan ulang. Dengan begitu empedu akan mengambil kolesterol baru untuk diolah menjadi cairan empedu. Ini artinya kadar kolesterol dalam darah pun otomatis turun.
Artikel oleh: dr Adithia Kwee/Klikdokter.com
Â