Liputan6.com, Amerika Serikat Sekitar satu dari empat pasien pneumonia dewasa yang rawat jalan diberikan obat antibiotik. Tapi antibiotik tersebut justru tidak bekerja efektif pada penderita pneumonia. Hasil ini menurut studi baru yang dipresentasikan pada American Thoracic Society International Conference 2017 di Amerika Serikat.
Baca Juga
Advertisement
Pneumonia adalah penyebab utama kematian akibat penyakit menular di Amerika Serikat. Pneumonia infeksi yang menyerang kedua paru-paru, dikenal sebagai penyakit paru-paru basah.
Pasien yang mengidap pneumonia memerlukan obat antibiotik tambahan dan perawatan intensif, kata peneliti LA BioMed dari Los Angeles, James A McKinnell. Namun, obat antibiotik tambahan dalam penelitian ini meningkatkan risiko resistensi antibiotik.
Sesuai dilansir dari laman EurekAlert!, Rabu (24/5/2017), para peneliti memeriksa database dari 251.947 pasien dewasa yang menjalani perawatan pneumonia dan konsumsi antibiotik antara tahun 2011 dan 2015.
Hasil penemuan, tingkat kegagalan obat antibiotik terhadap pasien pneumonia sebesar 22,1 persen.
"Data ini menunjukkan karakteristik pasien pneumonia yang berisiko tinggi mengalami komplikasi dan kegagalan akibat konsumsi pengobatan klinis, antibiotik. Yang paling mencolok pada pasien pneumonia yang berusia di atas 65 tahun. Mereka hampir dua kali lipat berpotensi dirawat di rumah sakit akibat penyakit pneumonia, yang gagal diobati dengan antibiotik," jelas McKinnell.