Liputan6.com, Jakarta Sebagai upaya menanggulangi campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, Kementerian Kesehatan tak hanya mengirimkan 39 tenaga kesehatan, yang terdiri atas para dokter spesialis dan tenaga kesehatan (tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, dan surveilans)
Baca Juga
Advertisement
Bantuan lain berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita kurus dan PMT ibu hamil kurang energi kronis (KEK). Bantuan tersebut dikirim melalui udara dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dengan pesawat Hercules.
Ada juga kiriman Buku Pedoman Kesehatan lingkungan (Kesling) Permenkes Nomor 13 sebanyak 20 buku. Buku ini sebagai pedoman teknis Kesling di puskesmas atau lapangan.
Pengiriman desinfektan untuk mengatasi lingkungan yang terdampak campak dan gizi buruk juga dilakukan. Desinfektan tablet sebanyak 2000 tablet, desinfektan bubuk/kaporit 40 kg, dan desinfektan tablet bulat besar 1 kg untuk pembunuh bakteri yang ada di air bersih, sesuai rilis yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (19/1/2018).
Tak ketinggalan, safety box sebanyak 75 pcs untuk tempat pembuangan limbah medis.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Bantuan datang dari TNI
Bantuan campak dan gizi buruk juga datang dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI mengirimkan obat, tim medis TNI, alat kesehatan lingkungan, dan PMT.
Selain itu, TNI telah mengirimkan 53 personel tim medis, yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan TNI yang terdiri dari dokter spesialis dan paramedis. Tim medis TNI tersebar di 9 titik pelayanan, yang menjangkau 19 distrik.
Obat-obatan berupa vaksin campak dan difteri serta Alat Kesehatan (Alkes) juga dikirimkan. Satgas Kesehatan TNI juga membawa logistik berupa bahan makanan siap saji sebanyak 11.100 pak.
Advertisement