Liputan6.com, Jakarta Ada lima pilar tata laksana diare akut pada anak yang bisa orangtua lakukan. Mula-mula, pastikan dulu bahwa kecukupan cairan si Kecil sudah kembali terpenuhi. Setelah itu, berikan makanan mengandung zink guna memperbaiki vili usus anak yang rusak.
Ingat pula bahwa saat diare, banyak nutrisi yang terbuang sia-sia sehingga orangtua perlu memenuhi asupan nutrisi mereka.
Nah, yang terakhir adalah pemberian antibiotik secara selektif pada kasus tertentu. Memang, secara umum penggunaan antibiotik tidak diperlukan kasus diare akut. Akan tetapi ada beberapa pengecualian.
Advertisement
Baca Juga
Penggunaan antibiotik pada anak diare harus dipantau oleh dokter. Sangat tidak dianjurkan bagi orang tua membeli sendiri antibiotik untuk mengobati diare pada anak. Mengapa demikian?
Dampak sering menggunakan antibiotik saat anak diare
Ketahuilah bahwa penggunaan antibiotik pada anak harus sesuai indikasi dan dengan jenis antibiotik yang sesuai. Jika tidak, kuman dalam tubuh anak akan mudah mengalami kekebalan (resistansi) terhadap antibiotik. Akibatnya, jika suatu saat anak mengalami infeksi bakteri, pengobatan dengan obat tersebut tidak ampuh lagi karena kuman-kuman dalam tubuh anak sudah kebal terhadap antibiotik tersebut.
Tingginya angka resistansi antibiotik saat ini menjadi salah satu masalah dalam dunia kedokteran. Itulah mengapa indikasi dan jenis antibiotik yang diberikan harus tepat. Anda perlu membawa anak Anda ke dokter sebelum memberikan antibiotik kepadanya.
Tidak semua anak diare perlu mendapatkan obat antibiotik. Jadi jangan sembarangan memberikan antibiotik kepada anak. Ini penting agar si Kecil terhindar dari dampak buruk resistansi antibiotik. Semoga bermanfaat!
Penulis : dr Reza Fahlevi / Klik Dokter
Advertisement