Liputan6.com, Jakarta Obesitas (kelebihan berat badan) terkait dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, kolesterol tinggi, dan diabetes. Yang paling membahayakan, obesitas juga berisiko menimbulkan kanker.
Baca Juga
Advertisement
Dalam acara simposium "The Role of Nutrition in The Prevention and Treatment of Obesity" di Hotel Aryaduta, Jakarta, pakar gizi Saptawati Bardosono menjelaskan keterkaitan obesitas dan kanker.
"Ketika seseorang obesitas, terjadi peningkatan peradangan dalam tubuh. Ini penanda biokimia, yang memunculkan radikal bebas di tubuh. Peradangan dipengaruhi penyimpanan lemak, yang dipicu lonjakan insulin--hormon yang dihasilkan pankreas untuk mengolah gula--dari konsumsi makanan manis," jelas Tati, sapaan akrabnya, pada Minggu (29/7/2018).
Adanya radikal bebas dalam tubuh membuat sel-sel tubuh mati dan kian lama dapat memicu terjadinya kanker. Kanker yang terjadi, misalnya, kanker ovarium.
Simak video menarik berikut ini:
Sebabkan kanker payudara
Timbulnya kanker pada orang yang obesitas juga dipengaruhi peradangan tanpa adanya penyebab eksternal. Sel-sel lemak yang mengelilingi organ-organ vital, seperti sel-sel lemak perut, semakin meradang.
Hal ini memungkinkan peradangan yang disebabkan oleh kerusakan sel-sel, yang akhirnya membentuk sel tumor-tumor kanker. Lemak yang berlebihan di dalam tubuh juga memicu ketidakseimbangan hormon, sebagaimana dilansir The Enterprise of Healthcare.
Akibat ketidakseimbangan hormon, produksi estrogen (hormon pertumbuhan dan perkembangan organ seksual wanita) tinggi dan abnormal.
Selanjutnya, bisa picu terjadinya kanker payudara pada wanita di atas 50 tahun serta beberapa jenis kanker endometrium (kanker yang menyerang lapisan rahim bagian dalam).
Advertisement