Liputan6.com, Jakarta Tantangan wanita berhubungan seks setelah memasuki menopause adalah vagina kering. Kondisi ini tentu saja bisa membuat hubungan seks terasa berbeda. Baik secara fisik, mental, dan seksual.
Vagina kering bisa menjadi gejala klasik yang terjadi saat menopause. Hal ini terjadi karena tubuh berhenti memproduksi hormon estrogen.Â
Baca Juga
"Begitu ovulasi berhenti, junlah estrogen dalam tubuh benar-benar merosot karena ovarium tidak membuat estrogen lagi, atau hanya membuatnya sedikit," kata dokter kebidanan dan kandungan asal New York, Alyssa Dweck seperti dilansir dari Prevention pada Kamis (27/9/2018).
Advertisement
Kehadiran hormon estrogen yang bertanggung jawab membuat vagina menjadi terlumasi secara alami. Sehingga, apabila ini tidak ada, vagina akan terasa kering. Vagina kering bisa menjadi semakin buruk jika tidak ditangani. Hal ini bisa menyebabkan hubungan seks terasa menyakitkan.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Solusi vagina kering
Hubungan seks itu rupanya menjadi salah satu cara mengatasi kekeringan vagina. Menurut Profesor klinis kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, Amerika Serikat, Mary Jane Minkin, kurangnya estrogen mempengaruhi aliran darah di pelvis.
Minkin mengatakan, berhubungan seks bisa merangsang estrogen dan menyebabkan lebih banyak uap air di vagina, serta meremajakan sel-sel di wilayah tersebut. Jika hubungan seks masih menyakitkan, Anda masih bisa menggunakan pelumas saat berhubungan seksual.Â
"Cari tahu tekstur, bau, dan rasa yang Anda sukai, kemudian beli dalam jumlah besar," kata Minkin.
Namun, jika semua itu tidak berhasil, dokter mungkin bisa memberikan solusi dengan meresepkan estrogen.Â
Advertisement