Tidur Seharian di Akhir Pekan Tak Efektif Bayar Kurang Tidur di Hari Kerja

Sebagian orang menghabiskan akhir minggu dengan "membayar hutang tidur".

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 03 Mar 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2019, 15:00 WIB
Tidur Nyenyak Tidur Pulas
Ilustrasi Foto Tidur (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang menghabiskan akhir minggu dengan "membayar hutang tidur". Ini karena mereka merasa tidak mendapat waktu tidur yang cukup di hari kerja.

Hal itu menjadi kebiasaan bagi sebagian besar orang Amerika. Pola tidur binge itu juga memicu kebiasaan lain yakni makan berlebih akibat kurang tidur. Demikian ungkap sebuah studi terbaru yang dimuat dalam jurnal Current Biology.

"Proses kurang tidur, kemudian berusaha untuk mengganti kekurangan tidur, lalu tidak mendapat kecukupan tidur lagi, sepertinya bukan strategi yang efektif," ujar rekan penulis studi, Kenneth Wright dari University of Colorado Boulder.

"Studi ini menunjukkan bahwa kita mungkin tak bisa menggunakan akhir pekan untuk menggantikan kekurangan tidur di empat atau lima hari sebelumnya," lanjut Wright, melansir laman New York Post, Minggu (3/3/2019). 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

Kurang tidur ganggu metabolisme

Kurang tidur (iStock)
Ilustrasi kurang tidur (iStockphoto)

Wright dan rekan-rekan penelitinya melibatkan 36 orang selama 10 hari untuk studi tersebut.

Dan hasilnya, partispan yang tidur selama lima jam dalam lima hari kerja serta tidur selama yang mereka inginkan di akhir pekan tak mampu mengatur metabolisme mereka.

"Begitu mereka kembali ke jadwal tidur minim mereka di hari Senin, kemampuan tubuh mengatur kadar gula darah menjadi terganggu," ujar Wright.

Jadi, pastikan Sahabat Liputan6.com dapat kecukupan tidur di hari kerja ya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya