Belum Banyak Orang yang Ikut Keanggotaan Gym di Indonesia

Angka keanggotaan gym di Indonesia masih kecil, tidak sampai 1 persen. Kenapa ya?

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Mar 2019, 19:10 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2019, 19:10 WIB
Fasilitas Anytime Fitness, Jakarta, pusat kebugaran yang buka 24 jam. (Foto: Liputan6.com/Giovani Dio)
Fasilitas Anytime Fitness, Jakarta, pusat kebugaran yang buka 24 jam. (Foto: Liputan6.com/Giovani Dio)

Liputan6.com, Jakarta Gym atau pusat kebugaran kini mudah ditemukan di banyak tempat, terutama di kota-kota besar. Namun, angka kepesertaannya masih kecil. 

"Kepesertaan gym di Indonesia tidak sampai 1 persen, angkanya 0,18 persen," kata Master Franchisee dan CEO Anytime Fitness Asia Maurice Levine dalam peluncuran Anytime Fitness di Jakarta pada Jumat (22/3/2019).

Ada beberapa penyebab yang membuat masyarakat enggan mendaftarkan diri menjadi member sebuah gym. Seperti kesulitan mengatur waktu, merasa tertekan dengan lingkungan pusat kebugaran, atau terlalu jauh dari fasilitas olahraga. 

"Indonesia kedua terendah setelah India di Asia, ditambah angka obesitas yang tinggi. Satu dari lima orang Indonesia punya masalah berat badan. Kombinasi dengan gaya hidup tidak aktif, makan sembarangan, diet yang buruk, itu semua menakutkan," kata Maurice kepada Health Liputan6.com.

Jika dibandingkan dengan Australia, anggota kepesertaan gym di Indonesia tertinggal jauh. Di Negeri Kanguru, kata Maurice, ada sekitar 15 persen warga di sana yang menjadi anggota gym. Sementara itu, di Amerika Serikat, negara asal Maurice, sekitar 18 persen warga Paman Sam menjadi anggota di pusat kebugaran.

"Coba lihat perbandingannya (antara Indonesia dengan Australia). Dari nol ke 15 persen. Ini semacam krisis," kata Maurice.

Melihat hal ini, Anytime Fitness ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap kesehatannya sendiri. Selain itu, pusat kebugaran yang satu ini ingin menciptakan lingkungan gym yang aman serta mudah diakses bagi para pesertanya.

 

Master Franchisee dan CEO Anytime Fitness Asia Maurice Levine dalam peluncuran Anytime Fitness di Jakarta pada Jumat (22/3/2019). (Foto: Liputan6.com/Giovani Dio)
Master Franchisee dan CEO Anytime Fitness Asia Maurice Levine dalam peluncuran Anytime Fitness di Jakarta pada Jumat (22/3/2019). (Foto: Liputan6.com/Giovani Dio)

Di kesempatan yang sama hadir juga Regional Agent Anytime Fitness Indonesia Darwin Sariaatmadja. Ia mengatakan bahwa kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Menurutnya, hidup sehat memiliki pengaruh terhadap aspek-aspek lain yang ada.

"Khususnya, bagi pertumbuhan ekonomi kita serta gaya hidup yang serba cepat yang berjalan bersamaan dengan itu," kata Darwin.

"Kita mulai menyadari tentang nilai dari kesehatan dan lebih banyak lagi orang Indonesia yang menginvestasikannya dalam kesejahteraan mereka," kata Darwin menambahkan.

Meskipun angka penetrasinya sedikit sebenarnya masih banyak peminat gym di Indonesia.

"Peluangnya masih banyak. Sekarang bagaimana kita bisa memberitakan bahwa hidup sehat itu membutuhkan olahraga," lanjutnya.

Kehadiran Anytime Fitness, kata Darwin, bisa jadi salah satu kesempatan masyarakat untuk mengubah gaya hidupnya. Dia berharap, dengan kemitraan yang dijalin ini, mereka bisa membantu orang Indonesia untuk lebih sehat.

Kabar gembira lainnya adalah Anytime Fitness buka 24 jam. Para anggota Anytime Fitness jadi bisa mengaksesnya secara bebas dan eksklusif, serta merasakan kenyamanan yang tidak didapat dari gym lainnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya