Misteri Bagian Tulang Lutut yang Hilang Kini Bangkit Kembali

Bagian tulang lutut yang pernah hilang dalam evolusi manusia kini ditemukan kembali pada populasi manusia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Apr 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2019, 17:00 WIB
Ilustrasi cidera lutut
Ada bagian tulang lutut yang bangkit kembali.

Liputan6.com, Inggris Fabella, tulang kecil di lutut yang pernah hilang karena evolusi manusia kini bangkit kembali. Bagian tulang yang meningkatkan risiko radang sendi ini semakin lazim di kalangan manusia.

Para ilmuwan menemukan, kemunculan fabella dipengaruhi nutrisi yang semakin baik dikonsumsi manusia. Tulang ini terdapat di tendon belakang lutut. Fabella termasuk langka pada manusia.

Tulang tersebut dianggap tidak ada gunanya oleh para dokter. Namun, mereka yang menderita radang sendi tampaknya lebih mungkin memiliki fabella.

Melansir laman Telegraph, Minggu (21/4/2019), para peneliti dari Imperial College London, Inggris menemukan, fabella menjadi lebih umum pada manusia.

Berdasarkan hasil lebih dari 21.000 studi lutut selama 150 tahun di 27 negara, antara tahun 1918 sampai 2018, tingkat kejadian fabella pada manusia meningkat lebih dari tiga kali lipat.

Analisis para ilmuwan menunjukkan, pada tahun 1918, fabella hadir di 11 persen dari populasi dunia. Pada tahun 2018, bagian tulang lutut itu hadir di 39 persen populasi manusia. Studi ini diterbitkan minggu lalu di Journal of Anatomy.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Orang dengan radang sendi

Cedera Ligamen Lutut Anterior
Orang dengan radang sendi kemungkinan punya fabella.

Peneliti Michael Berthaume dari Department of Bioengineering Imperial menyampaikan, ilmuwan tidak tahu apa kegunaan dari fabella.

“Fabella adalah tulang sesamoid. Artinya, dia tumbuh di tendon otot--tempurung lutut tulang sesamoid terbesar di tubuh manusia. Fabella mungkin juga seperti tulang sesamoid lainnya yang bisa membantu kurangi gesekan di dalam tendon," jelas Berthaume.

Selain itu, fabella bisa saja meningkatkan kekuatan mekanik otot itu. Bahkan mungkin bisa juga tidak ada kegunaannya.

Catatan paling awal yang dianalisis para peneliti dari tahun 1875 memaparkan, fabella ditemukan pada 17,9 persen populasi manusia. Para peneliti membuat estimasi menggunakan sinar-X, scan medis dan temuan jurnal medis dari populasi dunia yang berkembang.

Orang dengan osteoartritis (radang sendi) lutut memiliki kemungkinan dua kali lebih besar memiliki fabella daripada orang tanpa osteoartritis. Tapi tidak diketahui, apakah fabella menyebabkan osteoartritis di lutut.

Kondisi itu juga dapat menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan. Tulang lutut itu dapat menghalangi operasi penggantian lutut.

Sebagai kerangka tambahan

Ilustrasi jalan kaki olahraga untuk orang dengan nyeri lutut (iStock)
Fabella akan segera dikenal sebagai kerangka tambahan. (iStock)

Fabella akan dikenal sebagai kerangka tambahan pada manusia.

“Kami diajari bahwa kerangka manusia mengandung 206 tulang, tetapi penelitian kami menantang. Fabella adalah tulang yang tidak memiliki fungsi yang jelas dan menyebabkan rasa nyeri serta ketidaknyamanan bagi sebagian orang. Ini mungkin membutuhkan pengangkatan fabella jika menyebabkan masalah," Berthaume menambahkan.

Ilmuwan mengacu pada teori evolusi manusia. Ketika manusia berevolusi dari kera besar dan monyet, fabella tampaknya telah hilang. Tetapi para peneliti percaya, fabella kini hadir kembali karena diet sehat manusia.

“Kami menemukan bukti kebangkitan fabella di seluruh dunia. Salah satu penyebabnya, yakni asupan nutrisi yang lebih baik,” lanjut Berthaume.

Rata-rata manusia saat ini punya tulang kering yang lebih panjang dan otot betis yang lebih besar. Perubahan ini membuat tulang lutut di bawah tekananmeningkat, yang mana fabella kembali muncul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya