Penelitian Terbaru Sebut Gim Pokemon Baik untuk Perkembangan Otak si Kecil

Gim pokemon membawa efek bagi perkembangan otak anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2019, 09:00 WIB
Detective Pikachu
Detective Pikachu. Dok: Pokemon.com

Liputan6.com, Jakarta Permainan pokemon seringkali dianggap membawa dampak bagi perkembangan anak. Yang bagi sebagian orangtua, takut anak-anaknya jadi kecanduan dan lupa waktu.

Namun, baru-baru ini sebuah penelitian membawa angin segar bahwa ternyata permainan pokemon baik untuk otak si Kecil.

Sebuah penelitian yang dilakukan tim peneliti dari University of California Berkeley dan Stanford University menemukan bahwa orang-orang yang cukup banyak bermain gim Pokemon di masa kecilnya mengembangkan wilayah otak baru yang berisi pemicu memori terkait dengan Pokemon.

Penelitian ini melibatkan 11 pemain pemula dan 11 pemain berpengalaman. Untuk pemain berpengalaman pertama kali bermain video gim pokemon antara usia 5-8. Mereka bisa menyebutkan ratusan jenis Pokemon.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perkembangan Otak dan Gim Pokemon

Pokemon Detective PIkachu (Legendary Entertainment/ Warner Bros)
Detective PIkachu (Legendary Entertainment/ Warner Bros)

Pemindaian MRI yang dilakukan pada kedua kelompok sambil ditunjukkan gambar Pokemon dan hewan normal yang dicampur bersama mengungkapkan bahwa wilayah otak yang disebut sulkus oksipitotemporal, merespons gambar Pokemon pada pemain berpengalaman.

"Kami menemukan perbedaan besar antara orang-orang yang memainkan Pokémon di masa kecil mereka dibandingkan mereka yang tidak," kata Jessie Gomez, peneliti utama, seperti dikutip dari World of Buzz.

Ternyata, orang-orang yang ahli Pokémon tidak hanya mengembangkan representasi otak yang unik untuk Pokemon di korteks visual. Tetapi bagian yang paling menarik adalah bahwa lokasi respons terhadap Pokemon sangat konsisten.

Rupanya, bagian otak yang mengenali Pokemon berada dalam " korteks visual tingkat tinggi" yang bertanggung jawab untuk memproses wajah dan kata-kata.

Penulis : Mutia Nugraheni / Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya