Anak Jatuh dan Kepalanya Terbentur, Sejauh Apa Orangtua Harus Khawatir?

Selama anak jatuh dan tidak muntah, tak perlu khawatir?

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mei 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2019, 19:00 WIB
20151103-Ilustrasi Anak Jatuh
Ilustrasi Anak Jatuh (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang anak memang mahluk kecil yang sangat aktif. Jatuh, terluka, dan cedera sudah menjadi risiko yang harus mereka rasakan. 

Ada kalanya anak mengalami jatuh hingga kepalanya terbentur. Bisa jadi ketika anak melompat dari tempat tidur, kepalanya terkena lantai cukup kencang. Lalu saat main sepeda tak mengenakan helm dan jatuh kepalanya terbentur aspal.

Kondisi ini tentu membuat kita sebagai orangtua panik. Dokter Kurniawan Kadafi, seorang spesialis anak, memberikan pesan penting apa yang harus diperhatikan saat anak mengalami benturan di kepala.

 

Jika Muntah

Jika dia mengalami muntah berarti ada peningkatan tekanan di kepalanya. Harus segera dibawa ke rumah sakit. Jangan diberikan obat antimuntah.

"Segera bawa ke rumah sakit untuk mengetahui apakah anak mengalami cedera kepala atau tidak. Jika memang terjadi cedera dokter akan melakukan penanganan lebih lanjut. Bila cedera termasuk berat, bisa jadi dirujuk ke dokter spesialis terkait," ungkap dr. Kadafi di akun Instagramnya.

"Perlu pengawasan intensif tiap 2 hingga 3 jam selama 3 hari setelah anak mengalami benturan di kepala,"katanya.

Jadi, jangan anggap sepele jika anak mengalami jatuh dan kepalanya terbentur. Memeriksakannya sesegera mungkin ke dokter setelah terbentur adalah yang paling tepat.

Penulis : Mutia Nugraheni / Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya