Liputan6.com, Jakarta Protein, baik nabati maupun hewani, memang sangat dibutuhkan tubuh. Defisit protein bukanlah suatu hal yang pantas diremehkan karena dampaknya sangat merugikan dan bahkan bisa membahayakan kesehatan.
“Protein itu banyak sekali manfaatnya, dan banyak sekali akibatnya kalau kita kekurangan,” kata pakar gizi Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc.
Baca Juga
Berikut dampak kekurangan protein lain seperti disampaikan Saptawati beberapa waktu lalu.
Advertisement
7. Anemia
Saptawati mengatakan bahwa sebagai salah satu penghantar dalam tubuh, kekurangan protein juga berarti berkurangnya transpor oksigen. Selain itu, tubuh juga jadi kekurangan energi untuk bisa melakukan berbagai aktivitas.
8. Kondisi organ tubuh menurun
Profesor Universitas Indonesia itu menjelaskan bahwa respons imun bisa terganggu karena tubuh tidak memiliki protein yang cukup. Sehingga bisa timbul infeksi yang bahkan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit dan kematian.
“Kesehatan jantung, kesehatan ginjal, itu butuh protein,” kata Saptiawati.
Selain itu, defisit protein juga bisa menurunkan libido, kesuburan, dan menyebabkan keguguran.
Penumpukan cairan pada tubuh, atau periferal dan periorbital edema, yang menyebabkan pembengkakan, khususnya di perut, tungkai, tangan dan kaki juga bisa timbul karena kekurangan zat senyawa itu.
Saksikan juga video menarik berikut:
Pengaruhi emosi dan mental
9. Kondisi fisik tubuh menurun
Saptiawati menjelaskan bahwa kekurangan protein akan menyebabkan pengecilan otot rangka, kelelahan, kekurangan, pusing, pingsan. Sehingga aktivitas yang biasa bisa dilakukan dengan mudah, kini terlihat sulit.
10. Pengaruhi kondisi tulang, gigi, rambut dan kulit
Kekurangan protein juga berarti adanya defisit kalsium bagi tulang dan gigi. Sehingga kelainan gigi bisa terjadi.
Selain itu, kulit juga bisa menjadi pucat, kering, mengelupas dan menipis atau atrofi. Profesor itu juga menyebutkan bahwa rambut bisa rusak dan rontok. Selain itu, produksi pigmen berkurang sehingga rambut putih atau uban akan muncul.
11. Pengaruhi emosi dan mental
“Sekarang banyak sekali orang-orang yang perilakunya sangat memprihatinkan. Ternyata memang kondisi dan mentalnya terganggu, kemungkinan karena kekurangan protein,” kata Saptawati.
Menurutnya neurotransmiter di otak memerlukan protein. Defisit zat senyawa itu bisa menimbulkan gangguan emosional, seperti moody, depresi, gelisah, mudah marah dan insomnia.
Oleh karena itu, penting sekali untuk mengonsumi protein hewani yang cukup. Protein mungkin terdengar seperti nutrisi yang sepele, tapi ternyata memiliki dampak yang sangat luas bila tidak tercukupi. Konsumsilah protein sesuai kebutuhan tubuh Anda.
Penulis: Selma Vandika
Advertisement