Liputan6.com, Bali - Pencegahan diabetes tidak membutuhkan biaya yang mahal. Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof DR dr Ketut Suastika, SpPD - KEMD mengatakan hanya butuh dua barang dengan harga yang relatif murah.
"Kita itu cuma perlu timbangan sama meteran. Sudah, hanya itu saja," kata Suastika dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Indonesian Health Economic Association (InaHEA) ke-6 di Bali Nusa Dua Convention Center pada Rabu, 6 Oktober 2019.
Baca Juga
Tema yang diangkat pada diskusi selama tiga hari tersebut adalah Economic of Diabetes Mellitus and Innovative Policy. Ada pun pembahasannya meliputi strategi yang bisa dilakukan guna mencegah komplikasi diabetes.
Advertisement
Menurut Suastika, seharusnya semua orang bisa membeli dua barang tersebut. Atau bisa menumpang di puskesmas terdekat.
"Meteran itu untuk mengukur lingkar perut," Suastika menjelaskan. Bagi pria lingkar perut tidak boleh lebih dari 90 sentimeter (cm), sementara wanita 80 cm.
"Lebih dari itu harus hati-hati," ujarnya. Distribusi lemak ini yang memperbesar risiko seseorang terkena diabetes.
Â
Cara Mudah Cegah Diabetes
Ada dua cara untuk mengetahui seberapa besar tumpukan lemak yang ada di badan. Dengan mengukur indeks massa tubuh (BMI) dan melihat lingkar perut.
Cara menghitung BMI, seperti yang dijelaskan Suastika adalah berat badan dibagi tinggi badan kuadrat dalam meter.
Misalkan berat badan adalah 80 kg dengan tinggi badan 170 cm (1,7 meter), cara menghitungnya 80(dibagi)1,7(dibagi)1,7 sama dengan 27,6.
"Kalau lebih dari 25, kita menyebutnya obesitas. Kalau 23 berarti overweight," kata Suastika.
Â
Advertisement
Cara Lain Mencegah Diabetes
Bila memiliki uang lebih, bisa ditambah dengan membeli alat untuk mengecek gula darah. Yang bisa dilakukan setiap hari.
"Alat itu sekarang harganya murah sekali. Jadi, kita bisa mengecek besaran gula darah setiap harinya," katanya.
Dan, Suastika menyarankan agar memeriksa secara berkala, setidaknya tiga atau enam bulan sekali, untuk memantau kendali dari gula darah.
"Sebenarnya, aspek fasilitas yang dibutuhkan untuk mencegah diabetes ini tidak terlalu mahal," katanya.
"Jangan sampai kita tidak menyadarinya, lalu sudah menjadi diabetes, dan terlanjur menjadi komplikasi. Ini yang menelan biaya BPJS Kesehatan paling besar," Suastika menekankan.