Peran Kepala Keluarga Dalam Memutus Rantai Penularan COVID-19 di Indonesia

Corona COVID-19 di Indonesia penularannya bisa terhenti jika ada peran dari kepala keluarga

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Mei 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2020, 17:00 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (31/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh panutan masyarakat menjadi kunci dalam mengubah perilaku guna memutus rantai penularan dan penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Juru bicara penanganan Corona di tanah air, Achmad Yurianto, mengatakan, tokoh panutan masyarakat di dalam skala yang paling kecil adalah kepala keluarga.

"Peran kepala keluarga untuk mendisiplinkan dan mengubah perilaku sehat bagi anggota keluarganya adalah dasar dari segalanya," kata Yuri di Kantor BNPB Jakarta pada Kamis, 7 Mei 2020.

Ada pun 'tugas' tokoh panutan ini, kata Yuri, mengajak anggota keluarga untuk membiasakan diri cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini


Gunanya Cuci Tangan Cegah Penularan Corona

Achmad Yurianto
Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (11/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Sebab, cuci tangan adalah cara paling ampuh dalam membunuh, merusak, dan mematikan virus yang mencemari tangan kita, termasuk Virus Corona.

"Cara yang paling banyak terjadi adalah penularan akibat hantaran tidak langsung.

Lebih lanjut, kita bisa melindungi diri dengan menggunakan masker guna mencegah droplet atau percikan langsung. Akan tetapi tidak dengan cemaran pada benda yang sering kita pegang. Penularan pun menjadi sangat efektif.

"Beberapa pengamatan mengatakan bahwa seseorang yang membawa virus, yang di dalam tubuhnya terdapat virus dan tidak menggunakan masker, orang di sekitarnya memiliki peluang tertular bisa sampai 75 persen," kata Yuri.

 


Pentingnya Cuci Tangan Selama Pandemi COVID-19

Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Senin (27/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Cuci tangan menjadi sangat penting karena kita tidak pernah tahu siapa yang terkena droplet secara langsung. Oleh sebab itu, tetap harus kita perhatikan untuk menjaga jarak aman pada jarak satu sampai dua meter.

"Ini bisa kita gunakan untuk melindungi, tetapi sekali lagi bahwa bukan ini satu-satunya untuk melindungi mana kala kemudian phisycal distancing tidak diikuti dengan mencuci tangan, tidak diikuti dengan menggunakan masker," katanya.

Oleh sebab itu, kata Yuri, pastikan bahwa keluarga kita tidak berada di luar rumah. Apabila ada kebutuhan mendesak harus keluar rumah, gunakan masker. Dan, batasi waktunya.

"Hindari kerumunan orang yang cukup banyak, hindari berdesak-desakan di kendaraan umum yang penuh sesak, setelah sampai di rumah secepatnya bersih-bersih dan ganti baju," katanya

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya