Cerita Melanie yang Rasakan Gejala COVID-19 Selama Lebih dari 3 Bulan

Sulit bernapas, lelah, sulit mencium dan merasakan makanan dirasakan serta gejala COVID-19 lainnya Melanie selama lebih dari 90 hari.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Jun 2020, 10:27 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2020, 21:00 WIB
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Liputan6.com, Jakarta Wanita asal Amerika Serikat, Melanie Montano hingga kini masih merasakan gejala COVID-19. Tepatnya tiga bulan pasca didagnosis positif terinfeksi virus SARS-CoV-2. Ia pun terus berupaya agar keluhan penyakit itu hilang. 

Wanita 32 tahun ini merasakan gejala COVID-19 pada akhir Februari. Lalu, pertengahan Maret dia memberanikan diri tes swab, hasilnya positif.

Namun, sudah lebih dari 90 hari pasca hasil tes COVID-19 keluar, gejala virus itu masih ada. Seperti sulit bernapas, kelelahan, kehilangan kemampuan mencium dan merasakan makanan. Padahal Mei lalu hasil tes menunjukkan negatif dari COVID-19.

Dia sudah berkonsultasi kepada banyak pakar agar keluhan COVID-19 itu mereda. "Masalahnya tidak ada rekomendasi atas kondisi ini. Karena ini adalah hal baru yang kita tidak tahu bagamaina mengatasinya," kata Melanie melansir laman Today.

"Saya sudah ke dokter spesialis paru, dokter umum dan sungguh tidak ada jawabannya, ini membuat frustrasi," kata Melanie lagi.

 

Punya Riwayat Asma

20160824 Asma atau Sesak Nafas
Foto Ilustrasi Penyakit Asma atau Sesak Nafas (iStokphoto)

Melanie menyebut bahwa memang sebelum terinfeksi COVID-19 dirinya memiliki riwayat asma.

"Saya memang memiliki riwayat asma, tapi tidak butuh waktu lebih dari 90 hari untuk bisa sembuh," tuturnya.

Terkait kondisi saat ini, Melanie ingin membuat komunitas dengan keluhan COVID-19 yang sama panjangnya seperti dirinya. Dia juga sudah mendapatkan dukungan dari grup online yang di dalamnya berisi anak-anak muda yang terinfeksi COVID-19 yang timbulkan gejala di tubuh dalam jangka waktu lama.

"Sangat senang memiliki komunitas dengan kondisi yang sama. Saya yakin hampir 5.000 anak muda usia 25-45 di dalamnya yang kuat dengan kondisi tersebut," tutur Melanie.

"Ini adalah virus yang abnormal. Jika Anda merasakan gejalanya, segera berupaya untuk melakukan pengobatan dan tidak berkecil hati atas kondisi tersebut," tuturnya.

Saksikan juga video berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya