China Sebut Uji Klinis Fase 3 Lancar, Vaksin COVID-19 Siap Digunakan November

CDC China mengklaim mereka siap mengedarkan vaksin COVID-19 secara umum pada awal November

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Sep 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2020, 20:00 WIB
China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Center for Disease Control and Prevention (CDC) China mengatakan bahwa beberapa vaksin COVID-19 bisa mulai didistribusikan secara massal di negara itu pada awal November.

Mengutip CGTN, pada Senin pekan ini Wu Guizhen, Kepala Pakar Biosekuriti di CDC China mengatakan bahwa uji coba fase tiga dari vaksin COVID-19 buatan Tiongkok berjalan lancar.

Menurut Wu, China telah memimpin dunia soal penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19. Ia menyebut, dari sembilan kandidat vaksin yang telah memasuki uji klinis tahap tiga, lima di antaranya dikembangkan oleh negeri tirai bambu tersebut.

Dikutip dari Mirror pada Kamis (17/9/2020), Wu juga mengatakan bahwa pada bulan April lalu ia juga telah menerima suntikan dan tidak mengalami efek samping.

Selain itu, beberapa waktu lalu juga dilaporkan bahwa sudah ada masyarakat yang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19, terlepas dari kekhawatiran para ahli terkait keamanan obat karena pengujian yang belum selesai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Diklaim Aman

Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)

Beijing sendiri belum merilis data resmi mengenai serapan vaksin di kelompok domestik seperti pekerja medis, transportasi, dan pekerja pasar bahan makanan.

Namun, China National Biotec Group (CNBG), unit dari Sinopharm telah mengembangkan dua vaksin untuk penggunaan darurat. Sementara itu Sinovac, telah mengonfirmasi mereka telah memberikan puluhan ribu orang untuk diinokulasi.

CNBG menyebut telah memberikan ratusan ribu dosis untuk digunakan dan salah satu vaksin mengharuskan seseorang menerima dua atau tiga suntikan. Diketahui, pimpinan Sinovac, Sinopharm, dan kepala penelitian militer, dilaporkan telah mendapatkan vaksin sejak awal.

"Sejauh ini, di antara orang-orang yang divaksinasi, tidak ada yang sakit dengan penyakit tersebut (COVID-19)," kata Wu pekan ini.

"(Skema vaksinasi) Bekerja dengan sangat baik. Tidak ada efek samping yang terjadi."

Komentar Wu senada dengan pernyataan dari CNBG yang menyatakan pada pekan lalu bahwa tidak ada satu pun dari orang yang divaksinasi dan telah bepergian ke negara berisiko tinggi, mengalami infeksi usai divaksinasi. Selain itu, tidak ada kasus reaksi merugikan yang terlihat.


Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19

Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya