Kenali Perbedaan Batuk Pilek karena Alergi atau Infeksi

Batuk dan pilek bisa disebabkan oleh alergi dan juga infeksi, lalu bagaimana cara membedakannya ?

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2020, 06:00 WIB
Gambar Ilustrasi Wanita Sedang Batuk dan Pilek
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Batuk dan pilek bisa disebabkan oleh alergi dan juga infeksi, lalu bagaimana cara membedakannya ?

“Untuk membedakan batuk atau pilek karena alergi atau infeksi, perhatikan apakah ada demam atau tidak,” ujar Budi Setiabudiwan seorang konsultan alergi dan imunologi anak dalam virtual gathering dari Danone, Seperti di kutip dari Antara. 

Selain itu amati bagaimana kejadian batuk dan pileknya, apakah terjadi sepanjang hari atau lebih ke malam hari saja. Perhatikan apakah dahak atau ingus berwarna serta cek apakah kental atau tidak.

Jika batuk pileknya muncul pagi dan malam hari serta ingus atau dahaknya kental dan berwarna, maka kemungkinan mengalami batuk pilek yang dikarenakan infeksi seperti disampaikan Budi. 

 

Deteksi dini alergi adalah hal yang sangat penting, terutama pada anak agar bisa segera mendapatkan penanganan. Alergi disebabkan oleh respons sistem imun yang tidak normal untuk mengenali bahan-bahan yang sebenarnya tidak berbahaya bagi orang lain.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penduduk dunia mengalami alergi sebesar 30-40 persen. Lalu, 550 orang juga diketahui mengalami alergi makanan, salah satunya alergi susu sapi. Di Indonesia, anak yang mengalami alergi susu sapi sekitar 7,5 persen.

“Deteksi dini dan nutrisi tepat dapat mencegah alergi pada anak. Karena kalau tidak dicegah bisa menjadi komorbid pada anak yang menempatkannya rentan terpapar COVID-19” ucap Budi.

Budi menjelaskan, alergi pada anak juga bisa disebabkan karena salah satu atau kedua orangtua anak memiliki riwayat alergi, kemungkinan ini diperkirakan sebesar 40-60 persen.

Jika hanya salah satu orangtua, maka risiko anak terkena alergi sebesar 20-40 persen. Walaupun kedua orang tua tidak memiliki riwayat alergi, anak tetap memiliki risiko terkena alergi sebesar 5-15 persen.

“Saat ini sudah ada alat yaitu Tools Digital Allergy Risk Screener by Nutriclub untuk membantu orang tua mendeteksi alergi pada anak mereka berdasarkan riwayat alergi keluarga” ucapnya. 

Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia mengatakan, tools digital ini juga dapat membantu mempersingkat waktu konsultasi dan membantu memberikan edukasi mengenai pencegahan alergi sejak dini. 

 

(Deskhila Wijaya)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya