Keguguran Tak Selalu karena Wanita, Kualitas Sperma Pria pun Pengaruhi Kehamilan

Pakar mengatakan bahwa kualitas sperma pada pria juga bisa mempengaruhi kualitas janin.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Mei 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2021, 18:00 WIB
Konsumsi Obat Penguat Kehamilan dari Dokter, Wanita Ini Justru Alami Keguguran
ilustrasi hamil (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Perempuan seringkali menjadi pihak yang disorot ketika dirinya mengalami keguguran. Padahal, kualitas sperma pria juga bisa mempengaruhi kehamilan dan kualitas bayi.

Dikutip dari Klikdokter pada Rabu (19/5/2021), beberapa penelitian juga telah melihat secara khusus kontribusi pria terhadap kehamilan, yang terkait dengan kualitas sperma.

Dalam sebuah temu media beberapa waktu lalu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa sesungguhnya, sebelum menikah, bukan hanya wanita yang perlu mempersiapkan kesehatannya.

Menurut Hasto, calon pasutri sudah seharusnya mempersiapkan konsepsi agar menghasilkan kehamilan dan bayi yang sehat. Konsepsi sendiri bisa diartikan sebagai pertemuan sel telur dan sel sperma.

Pada pria, dokter spesialis kebidanan dan kandungan itu mengatakan bahwa sperma "yang dipakai saat bulan madu" biasanya diproduksi 75 hari sebelumnya.

"Kalau ingin punya sperma yang bagus saat bulan madu, 75 hari sebelumnya harus dipersiapkan. Makan zinc, vitamin C bagus, mengurangi rokok bagus, tidak berendam di air hangat bagus," katanya saat itu.

Mantan Bupati Kulon Progo ini mengatakan, bayi yang kualitasnya tak baik dapat dihasilkan dari sperma pria yang banyak merokok, bergaya hidup tidak sehat, atau mengonsumsi minuman keras, yang lalu membuahi telur perempuan yang kurang gizi atau anemia.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Sperma Buruk Berisiko Sebabkan Keguguran Berulang

Ilusrasi sperma
Ilusrasi sperma (Photo by Josefin on Unsplash)

Dalam sebuah studi tahun 2019 yang dilakukan para peneliti di Imperial College London, kualitas sperma yang buruk pada pria juga berisiko menjadi faktor yang mendorong terjadinya keguguran berulang.

"Penelitian ini menambah bukti yang menunjukkan bahwa kesehatan sperma menentukan kesehatan kehamilan," kata Channa Jayasena, peneliti utama studi dari Departemen Kedokteran Imperial College London.

"Misalnya, penelitian sebelumnya menunjukkan sperma memiliki peran penting dalam pembentukan plasenta, yang sangat penting untuk suplai oksigen dan nutrisi ke janin," tambahnya seperti dikutip dari The Guardian.

Pentingnya Mempersiapkan Konsepsi

Liputan 6 default 5
Ilustrasi kehamilan (sumber: Pixabay)

Maka dari itu, mengutip Klikdokter, beberapa dokter tak jarang merekomendasikan pria menjalani tes kualitas sperma sebagai bagian dari program kehamilan dan/atau ketika tidak ada penyebab lain yang ditemukan yang jadi penyebab keguguran berulang.

Tes standarnya adalah analisis sperma yang melihat bentuk, mobilitas, dan jumlah sperma lewat sampel.

Selain itu, menurut para pakar kesuburan, apabila keguguran terjadi beberapa kali, fokuskan pengujian pada kedua belah pihak. Tidak hanya wanita atau prianya saja.

Sementara menurut Hasto Wardoyo, sudah sepatutnya pasutri sudah mempersiapkan konsepsi bahkan sebelum keduanya secara sah membina hubungan rumah tangga.

"Jadi prakonsepsi itu penting. Prakonsepsi itu bagaimana menyiapkan sebelum terjadinya konsepsi," katanya. Bahkan menurut Hasto, hal itu lebih penting ketimbang mengutamakan resepsi.

"Periksa Hb (hemoglobin) itu di puskesmas malah gratis. Tablet tambah darah kalau ambil di puskesmas itu murah sekali, bahkan tidak bayar. Asam folat juga murah sekali," kata Hasto.

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya