Rutin Periksa Kesehatan dan Jaga Asupan Nutrisi, Kunci Lansia Tetap Sehat

Pemeriksaan kesehatan rutin minimal setahun sekali penting dilakukan agar lansia bisa hidup sehat dalam keseharian mereka.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mei 2021, 16:35 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2021, 16:35 WIB
FOTO: Aktivitas Lansia Mengisi Waktu Sambil Berlatih
Para lansia mengikuti latihan angklung di Rumah Rehabilitasi Psikososial Dinas Sosial Kota Tangerang, Banten, Rabu (19/5/2021). Kegiatan berlatih angklung bagi lansia tersebut guna mengisi waktu luang sekaligus melatih motorik, auditori, dan sensorik para lansia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemeriksaan kesehatan rutin minimal setahun sekali penting dilakukan agar lansia bisa hidup sehat dalam keseharian mereka. Saran tersebut disampaikan dokter penyakit dalam sub spesialis geriatri FKUI-RSCM dr Siti Seiati.

Ketua PB Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) itu mengatakan, pemeriksaan pada lansia merupakan upaya agar penyakit yang mungkin diderita tak semakin parah.

"Lansia biasanya mengalami setidaknya 5-10 jenis masalah kesehatan. Mulai dari pneumonia, hipertensi, diabetes, stroke, katarak, hingga sarkopenia/penurunan massa otot. Terlebih lagi paparan radikal bebas juga bisa mempercepat/memperburuk proses penuaan. Selain itu juga ada gangguan psikologis seperti demensia, depresi dan penurunan kapasitas fungsional sampai membutuhkan caregiver. Untuk itu disarankan agar lansia melakukan pemeriksaan rutin minimal setahun sekali," tuturnya, dilansir Antara.

Siti juga menyarankan agar para lansia tetap aktif berolahraga rutin. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencetuskan konsep active aging, sebagai proses optimalisasi kesempatan kesehatan, partisipasi, dan keamanan guna meningkatkan kualitas hidup seiring bertambahnya usia.

Semua orang dapat dan perlu menciptakan lingkungan yang memungkinkan seseorang terus aktif dan sehat, serta berfungsi optimal secara fisik, sosial, maupun psikologis dalam kehidupannya sehari-hari, sampai berapa pun usia mereka.

Ketika seseorang menua, terjadi perubahan fisik yang berujung pada penurunan kondisi, mulai dari bagian luar seperti kulit dan wajah, diikuti perubahan organ tubuh yang bisa memengaruhi kualitas kesehatan.

 

Jaga Asupan Nutrisi

Guna memelihara kesehatannya, lansia perlu menjaga asupan nutrisi. Dokter spesialis gizi klinik sekaligus dosen ilmu gizi Universitas Indonesia Fiastuti Witjaksono mengatakan, nutrisi yang tepat tidak hanya membantu memelihara kesehatan melainkan mengurangi timbulnya penyakit kronis.

"Nutrisi hariang yang mengandung protein, serta, Omega-3 dan 6, vitamin, mineral serta antioksidan sangatlah penting untuk menjaga kesehatan lansia terutama untuk menjaga agar lansia tetap aktif," jelasnya.

Fiastuti mengatakan, lansia khususnya yang berusia di atas 60 tahun lebih rentan kekurangan nutrisi dan berbagai masalah gizi lainnya, bahkan bisa sampai mengalami malnutrisi. Karenanya, keluarga perlu memastikan lansia mendapat nutrisi harian yang dibutuhkan.

Nutrisi tersebut bisa dipenuhi dengan konsumsi lebih banyak buah, sayuran, daging tanpa lemak, serta ikan. Lansia juga disarankan mengonsumsi nutrisi tambahan seperti susu karena mudah dicerna, terutama yang tinggi protein, vitamin D, vitamin B-12, kalsium, dan serat.

Infografis

Infografis Waspada Klaster Baru Covid-19 Bermunculan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Waspada Klaster Baru Covid-19 Bermunculan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya