Penemuan Teh Hijau Sebagai Terobosan Medis Mengatasi Kanker

Guru Besar UNAIR menemukan teh hijau bisa digunakan mengatasi kanker

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Jun 2021, 10:40 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2021, 10:40 WIB
Penemuan Teh Hijau Sebagai Terobosan Medis Mengatasi Kanker
Guru Besar dari Universitas Airlangga (UNAI), Prof Dr Djoko Agus Purwanto Apt MSi melakukan riset terkait teh hijau kelak bisa digunakan untuk mengatasi masalah kanker.

Liputan6.com, Jakarta - Teh hijau di masyarakat awam seringkali dikaitkan dengan diet. Namun, dari Guru Besar dari Universitas Airlangga (UNAI), Prof Dr Djoko Agus Purwanto Apt MSi, teh hijau kelak bisa digunakan untuk mengatasi masalah kanker.

Khasiat tersebut dibuktikan melalui serangkaian penelitian. Dari riset yang dilakukannya, Djoko menemukan bahwa teh hijau memiliki kandungan epigalokatekin galat (EGCG) terbaik.

Bahkan, kandungan EGCG teh hijau terbukti memiliki sifat antioksidan seratus kali lipat jika dibandingkan dengan antioksidan yang dimiliki vitamin C, dan 25 kali lipat dari vitamin E.

Dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Senin, 7 Juni 2021, Djoko, menjelaskan, melalui mekanisme antioksidan tersebut, prinsip penyembuhan kanker melalui teh hijau tidak langsung berjalan, tapi terjadi peningkatan sistem imun di dalam tubuh.

”Dengan sistem ini, perlahan sel kanker dalam tubuh hancur,” kata Djoko.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Berikut Ini


Kandungan Teh Hijau untuk Mengatasi Kanker

Teh Hijau
Ilustrasi Teh Hijau Credit: pexels.com/JiYan

Mantan Ketua LP3 dan Direktur Sumber Daya Unair, melanjutkan, untuk meningkatkan kandungan epigalokatekin galat dalam teh racikannya, Djoko menggunakan mekanisme ekstraksi. Pemisahan zat guna mendapatkan zat yang diinginkan.

Selain mendapatkan bahan yang diinginkan, kandungan murni bahan dapat diperoleh secara efisien.

Menurut Djoko, dibandingkan dengan pengolahan teh pada umumnya, khasiat teh juga akan lebih tinggi melalui proses ekstraksi.

”Teh yang ada di pasaran hanya mengandung sedikit khasiat karena pembuatannya tak selektif,” kata pria yang pernah melakukan penelitian tentang teh hijau di Kobe Women’s University, Jepang.

 


Lebih Lanjut

Teh Hijau
Ilustrasi Teh Hijau Credit: pexels.com/fotografi

Djoko mencontohkan produk teh hijau dari MediTea. Karena melalui proses ekstraksi, dalam takaran 2 gram, khasiatnya sebanding dengan sepuluh gelas teh.

”Perbandingannya bisa seperti satu sendok dengan satu botol penuh teh kering,” katanya.

MediTea sendiri berasal dari teh (Camellia Sinensis) asli tanpa campuran senyawa aktif lainnya dan diekstraksi sedemikian rupa sehingga memiliki kandungan EGCG yang tinggi.  EGCG ini dalam berbagai penelitian telah terbukti sangat ampuh bagi penyembuhan dan pencegahan kanker.

Menurut Djoko, teh hijau memang telah terbukti dapat digunakan untuk mengobati kanker pada berbagai stadium, bahkan dalam keadaan metastasis (menjalar ke organ lain) sekali pun.

Jenis kanker yang dapat dicegah oleh MediTea antara lain, kanker payudara, kanker serviks, kanker usus, kanker paru-paru dan berbagai jenis kanker lainnya.


Infografis Teh Artisan Lokal Gaet Pasar Kekinian

Infografis Teh Artisan Lokal Gaet Pasar Kekinian
Infografis teh artisan lokal gaet pasar kekinian. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya