7 Provinsi Harus Perbarui Kasus Aktif COVID-19 Lebih dari 1.000

Kemenkes mencatat ada 7 provinsi yang harus memperbarui kasus aktif COVID-19 lebih dari 1.000 kasus.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Agu 2021, 17:28 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 17:27 WIB
FOTO: 350 Penumpang KRL Jalani Tes Swab di Stasiun Bogor
Petugas medis melakukan tes swab terhadap penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). Pengetesan yang melibatkan 350 penumpang ini untuk memastikan ada atau tidaknya virus corona COVID-19 yang dibawa penumpang KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, ada 7 provinsi yang harus memperbarui kasus aktif COVID-19 lebih dari 1.000 kasus. Pembaruan perlu dilakukan karena data yang ada kemungkinan di antara kasus aktif itu ada yang sembuh atau meninggal.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, lebih dari 60.000 kasus aktif COVID-19 adalah konfirmasi positif yang tercatat lebih dari 21 hari yang lalu.

"Besar kemungkinan kasus-kasus ini telah sembuh atau mungkin juga, ya semoga tidak terjadi ini, tentunya meninggal dunia," ungkap Nadia saat konferensi pers PPKM, Rabu (18/8/2021).

"Provinsi-provinsi dengan kasus aktif Corona, yang kemungkinan harus di-update (perbarui) statusnya lebih dari 1.000 kasus, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, Sumatera Utara, Jawa Timur, Maluku, dan Kalimantan Tengah."

Kemenkes sedang bekerja sama dengan provinsi-provinsi dan kabupaten/kota terkait untuk menyelesaikan pembaruan status kasus COVID-19 di atas. Ini karena kasus-kasus akan dirilis pada tanggal mereka dilaporkan.

"Maka, masih akan terjadi lonjakan lonjakan jumlah kasus meninggal dan sembuh. Lonjakan mungkin juga kasus konfirmasi akibat updating status dan rilis kasus selama ini," terang Nadia.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Tren Kasus Aktif COVID-19 Menurun

FOTO: 350 Penumpang KRL Jalani Tes Swab di Stasiun Bogor
Aktivitas penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). Petugas medis melakukan tes swab terhadap 350 penumpang KRL untuk memastikan ada atau tidaknya COVID-19 yang dibawa penumpang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Hasil Analisis Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Mingguan menunjukkan, jumlah kasus aktif nasional per 15 Agustus 2021 sebesar 384.807 dengan persentase 9,98 persen. Jumlah itu menurun dari bulan Juli 2021, sebelumnya berada di angka 11,52 persen.

Dilihat dari puncak jumlah kasus aktif pada 24 Juli 2021 berjumlah 574.135 kasus, telah terjadi penurunan sebanyak -32,98 persen dari puncak kasus aktif (data sampai 15 Agustus 2021).

Menilik jumlah kasus aktif mingguan pun mengalami penurunan pada pekan terakhir, setelah 2 pekan sebelumnya juga mengalami penurunan. Terjadi penurunan kasus aktif sebesar -89.426 kasus dalam 7 hari terakhir.

Satgas mencatat perlu mempertahankan tren penurunan kasus di seluruh provinsi, baik Jawa-Bali dan di luar Jawa-Bali.

Jika dilihat dari kasus aktif COVID-19 di tiap provinsi, ada 33 provinsi mengalami penurunan kasus aktif dan 1 provinsi yang mengalami kenaikan (Sumatera Utara). Kasus aktif di Sumatera Utara naik 33,88 persen, sebelumnya 34,41 persen (8 Agustus 2021).

Infografis Pemicu dan Strategi Turunkan Angka Kematian Akibat Covid-19

Infografis Pemicu dan Strategi Turunkan Angka Kematian Akibat Covid-19
Infografis Pemicu dan Strategi Turunkan Angka Kematian Akibat Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya