Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyampaikan estimasi ketersediaan vaksin COVID-19 pada Agustus dan September.
Data per Senin, 23 Agustus 2021, pukul 17.00 WIB menunjukkan bahwa pada minggu keempat Agustus yaitu pada 22 hingga 28 akan tersedia vaksin COVID-19 sebanyak 19.550.900 dengan rincian:
- CoronaVac 5.000.000 (22/8).
Advertisement
- BioVac 4.232.000 (24/8).
- CoronaVac 5.000.000 (27/8).
- Vaksin AstraZeneca 1.086.900 (27/8).
-BioVac 4.232.000 (28/8).
Baca Juga
Sedang, pada minggu kelima yakni pada tanggal 30-31 Agustus akan tersedia vaksin hingga 13.865.860 juta dengan rincian:
- Grant Bilateral 2.000.000 (30/8)
- Covax/Gavi Multilateral 5.388.000 (31/8) dan 1.334.960 serta 4.644.900 belum disebutkan tanggalnya.
- Grant Bilateral 500.000 belum disebutkan tanggalnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Estimasi September
Sedang, estimasi ketersediaan vaksin pada September dari minggu pertama ke minggu kelima totalnya dirinci sebagai berikut:
-BioVac 23.328.000.
-CoronaVac 25.000.000.
-Covax/Gavi Multilateral 19.366.980.
-AstraZeneca 5.383.400.
-Pfizer 7.139.340.
-Grant Bilateral 500.000.
Sehingga total estimasi ketersediaan vaksin pada September adalah 80.717.720 dosis.
Advertisement
Penjelasan Menkes
Menurut Budi, setiap harinya data tersebut dapat berubah. Misalnya, dari tanggal kedatangan vaksinnya maupun jumlah tepat dosis vaksin karena ada pembatalan pengiriman atau kendala lain.
“Tapi ini bisa memberi gambaran bahwa di minggu keempat ini kita bisa kedatangan 19,5 juta. Jadi banyak sekali yang bisa datang tapi jadwalnya sangat bergantung pada produsennya.”
Terkait istilah-istilah yang kurang umum seperti BioVac, Budi menjelaskan bahwa BioVac adalah vaksin produksi Biofarma.
“Jadi Sinovac itu ada dua, yakni BioVac dan CoronaVac atau vaksin jadi yang kita beli dari China. Sedangkan, Covax/Gavi Multilateral itu adalah vaksin gratis yang kita terima dari mekanisme Covax Gavi.”
Vaksin dari Gavi Multilateral bermacam-macam, ada AstraZeneca, Sinovac, Johnson & Johnson, Pfizer, dan Moderna.
“Kalau kolom AstraZeneca (dalam data estimasi) itu bilateral yang kita beli 50 juta sudah mulai berdatangan. Pfizer adalah bilateral kita dengan Pfizer yang juga sudah dan akan datang 50 juta sampai akhir tahun.”
Sedang, Grant Bilateral adalah beberapa negara yang memberikan sumbangan langsung di luar mekanisme Covax Fasility. Misalnya dari China dan Australia, tutup Budi.
Infografis Tahapan Pendaftaran Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia
Advertisement