Merasa Lelah atau Malas? Inilah Cara Membedakannya

Inilah cara mengetahui apakah Anda benar-benar lelah atau hanya malas.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi karyawan malas. ©2014 Merdeka.com/Anugrah Yogi Pranata
Ilustrasi karyawan malas. ©2014 Merdeka.com/Anugrah Yogi Pranata

Liputan6.com, Jakarta Lelah dan malas terkadang memiliki banyak kesamaan. Meski berbeda, keduanya dapat bermain menjadi satu sama lain dan dapat mempengaruhi satu sama lain.

Itulah sebabnya ketika seseorang sedang tidak bersemangat, mereka seringkali disalahartikan sebagai malas.

Di satu sisi, kemalasan dapat menjadi gejala dari sesuatu yang lebih signifikan, seperti depresi atau kecemasan.

Melansir Shape, berikut beberapa cara untuk mengetahui apakah Anda benar-benar kelelahan atau hanya tidak termotivasi—dan apa yang harus dilakukan tentang hal itu.

Tanda Anda Sebenarnya Lelah

Penyebab di balik kelelahan fisik biasanya adalah overtraining. Gejala overtraining termasuk peningkatan denyut jantung, nyeri otot yang tidak hilang dalam waktu 48 hingga 72 jam setelah berolahraga, sakit kepala, hingga nafsu makan berkurang.

Jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda ini, Anda sangat disarankan untuk meluangkan beberapa hari untuk istirahat dan pemulihan

Selain itu, rasa lelah juga dapat disebabkan oleh kurang tidur atau kualitas tidur Anda buruk. Penyebab kualitas tidur yang buruk dapat berkisar dari stres dan hormon hingga masalah tiroid atau adrenal.

Untuk mengatasi kelelahan, penting untuk tidur jam teratur-sekitar delapan jam sehari, sebaiknya tidur pada jam 10 atau 11 malam. Terapkan pola makan yang teratur dan sehat, dan kurangi asupan kafein.

Jika hal tersebut tidak membantu, Anda sebaiknya menemui dokter perawatan primer atau ahli endokrinologi Anda untuk berkonsultasi.

Tanda Anda Sebenarnya Malas

Orang yang malas pada dasarnya hanya tidak termotivasi oleh hal-hal di luar kendali mereka. Hal ini disebabkan karena mereka tidak memiliki kesadaran diri atau wawasan tentang apa yang memotivasi mereka.

Di satu sisi, kemalasan juga dapat diakibatkan oleh kecanduan media sosial. Dimana seseorang tanpa sadar kehilangan waktu berjam-jam untuk menggulir Instagram sendiri tanpa berpikir.

Cara terbaik untuk mengurangi rasa malas tersebut adalah dengan bergerak dan mengurangi waktu yang Anda habiskan di media sosial.

Guru yoga bersertifikat dan ahli dalam Ayurveda, Caroline Klebl, Ph.D, merekomendasikan tiga hingga lima jam latihan tubuh per minggu disertai dengan mengurangi asupan gula, makanan berminyak, dan alkohol.

Membedakan Jika Anda Lelah atau Malas

Jika Anda masih bingung, cobalah untuk melihat lima hal yang biasa dicurigai ini sebelum pergi ke dokter.

Evaluasi apa yang Anda lakukan dalam lima bidang kehidupan Anda berikut ini:

  • Tidur. Apakah Anda cukup tidur? Para ahli merekomendasikan tujuh hingga sembilan jam.
  • Nutrisi. Bagaimana diet Anda? Apakah Anda makan terlalu banyak makanan olahan, gula, atau kafein?
  • Latihan. Apakah Anda cukup bergerak sepanjang hari? Kebanyakan orang Amerika tidak, yang dapat menyebabkan perasaan lesu.
  • Stres. Stres tidak selalu merupakan hal yang buruk, tetapi dapat memengaruhi tingkat energi dan tidur Anda. Luangkan waktu untuk perawatan diri dan teknik pengurangan stres.
  • Orang. Apakah Anda menghabiskan cukup waktu dengan orang-orang terkasih? Isolasi bisa membuat kita merasa lelah, bahkan untuk seorang introvert.

Anda harus menjaga diri sendiri dan tubuh Anda terlebih dahulu sebelum Anda dapat membantu orang lain. Demikian pula, dalam hal perawatan diri. Luangkanlah waktu untuk beristirahat dan mengisi ulang diri Anda setiap malam.

Reporter: Lianna leticia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya