Menkes Budi Yakin Kematian COVID-19 Akibat Omicron Tak Capai Ribuan Seperti Delta

Angka kematian COVID-19 akibat Omicron tidak sampai seperti kasus Delta.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Feb 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 10:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri Rapat Kerja bersama anggota DPR RI dari Komisi IX di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Rabu, 25 Agustus 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, kematian COVID-19 akibat Omicron tidak sampai 1.000-an kasus seperti puncak gelombang COVID-19 varian Delta tahun lalu. Bahkan kemungkinan besar juga tidak menyentuh angka 2.000-an orang meninggal.

Dari data yang dihimpun Satgas Penanganan COVID-19, penambahan kematian COVID-19 nasional dalam dua hari ini di atas 100 kasus. Data per 13 Februari 2022, bertambah 111 kasus kematian dan 145 orang meninggal pada 14 Februari 2022.

"Biasanya dua minggu setelah puncak kasus COVID-19, puncak kematian tercapai. Contoh, Delta ya. Puncak kasus waktu pada 15 Juli 2021 ada 56.000 kasus, lalu puncak kematian pada 27 Juli ada 2.069 orang meninggal," jelas Budi Gunadi saat memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas PPKM pada Senin, 14 Februari 2022.

"Kalau sekarang, puncak kasus akibat Omicron itu 55.000 kasus (per 12 Februari 2022), yang meninggal 111 orang. Dibandingkan Delta ada 2.069 orang meninggal per hari. Mungkin akan ada kenaikan kematian dalam dua pekan, tapi enggak akan sampai 500 atau 1.000 kasus, apalagi mencapai 2.069 seperti Delta."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kurangi Kematian COVID-19, Vaksinasi Dipercepat

Vaksinasi Booster COVID-19 di Jakarta
Warga antre mendapatkan vaksin COVID-19 dosis ketiga saat vaksinasi booster COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Program booster COVID-19 diberikan kepada kelompok prioritas yaitu lanjut usia (lansia) dan penderita immunokompromais. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Untuk menghindari jumlah kematian COVID-19 akibat varian Omicron, Budi Gunadi Sadikin mengingatkan para lansia dan punya komorbid segera vaksinasi. Upaya ini mengurangi tingkat kematian dan masuk rumah sakit dengan gejala berat.

"Cara menghindari ini (kematian COVID-19) menyasar tiga kategori orang ya. Kan tadi ada kategori orang (rentan) meninggal. Pertama, lansia, kedua komorbid, dan ketiga orang yang belum vaksinasi lengkap," ucapnya.

"Nah, mengurangi fatality (kematian), cepat-cepat vaksinasi deh. Buat semua yang belum vaksinasi, lansia dan punya komorbid, ayo vaksinasi dua dosis dan booster."


Infografis Ayo Dukung Percepatan Vaksinasi Covid-19, Bantu Mereka yang Belum

Infografis Ayo Dukung Percepatan Vaksinasi Covid-19, Bantu Mereka yang Belum. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Dukung Percepatan Vaksinasi Covid-19, Bantu Mereka yang Belum. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya