Waspada Salmonella, Singapura Tarik 3 Produk Telur Kinder dari Pasaran

Penarikan telur cokelat Kinder di beberapa negara Eropa turut membuat Singapura berhati-hati.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 12 Apr 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2022, 06:00 WIB
Kinder Joy
Kinder Joy dalam kemasan ritel yang dipajang di rak-rak toko. (Creative Commons)

Liputan6.com, Jakarta Penarikan telur cokelat Kinder di beberapa negara Eropa turut membuat Singapura berhati-hati. Singapore Food Agency (SFA) pada 8 April 2022 pun menarik tiga produk Kinder terkait kemungkinan adanya cemaran Salmonella.

Ketiga produk tersebut adalah Kinder Mini Eggs, Kinder Egg Hunt Ki dan Kinder Surprise Maxi dari Belgia. Produk-produk yang ditarik dari pasaran itu memiliki tanggal kedaluwarsa dari 20 April hingga 2022 seperti disampaikan SFA mengutip Channel News Asia, Selasa (12/4/2022).

SFA mengakui bahwa peringatan penarikan produk dilakukan usai Food Safety Authority of Ireland mengatakan adanya kemungkinan Salmonella dalam produk telur Kinder.

Gerak cepat SFA sudah dilakukan dengan meminta importir Kinder yakni Redmart dan Le Petit Depot menarik produk tersebut dari pasaran. Dan, kini penarikan masih tengah berlangsung.

"Konsumen yang telah mengonsumsi produk-produk dan memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mereka harus berkonsultasi dengan tenaga medis. Konsumen juga bisa menghubungi importir untuk bertanya lebih lanjut," kata SFA.

Kewaspadaan memang perlu dilakukan mengingat Salmonella bisa menyebabkan sakit. Bakteri patogen tersebut bisa membuat demam, kram perut dan diare bagi mereka yang menyantap makanan yang sudah tercemar Salmonella.

Otoritas Kesehatan Belgia sudah meminta produsen cokelat asal Italia, Ferrero, untuk menghentikan produksi sementara pembuatan Kinder pabrik Arlon, Belgia. Badan Kesehatan Eropa bakal melakukan investigasi terkait banyak kasus infeksi Salmonella usai mengonsumsi Kinder.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indonesia Berhati-hati, Kinder Joy Ditarik dari Pasaran

Kinder Joy
Kinder Joy dan dugaan cemaran Salmonella. (Creative Commons)

Indonesia juga berhati-hati dengan produk Kinderyang dipasarkan di RI. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan akan menghentikan sementara produk dengan nama Kinder Joy dari pasaran.

"Badan POM (BPOM) akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella," kata BPOM dalam keterangan resmi pada Senin, 11 April 2022.

"Badan POM mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku."

Hal ini dilakukan BPOM sebagai bentuk kehati-hatian. Maka dari itu BPOM akan melakukan random sampling dan pengujian di seluruh wilayah Indonesia terhadap produk merek Kinder yang terdaftar.

Di Indonesia, produk merek Kinder yang terdaftar di Badan POM berasal dari India. Nama varian produk antara lain: Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls. Produk tersebut diproduksi oleh Ferrero India PVT, LTD.

Penarikan Kinder Joy oleh BPOM RI karena Food Standard Agency (FSA) Inggris pada 2 April 2022 menerbitkan peringatan publik terkait penarikan secara sukarela produk cokelat merek Kinder Surprise karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella (non-thypoid). Produk yang ditarik FSA yakni

- Kinder Surprise dalam kemasan tunggal 20 gram

- Kinder Surprise kemasan isi 3 @ 20 gram

- Kinder Surprise kemasan 100 gram

- Kinder Mini Eggs kemasan 75 gram

- Kinder Egg Hunt Kit kemasan 150 gram

- Kinder Schokobons kemasan 200 gram

Semua produk cokelat Kinder diproduksi oleh Ferrero N.V/S.A di Belgia.

Di Indonesia cokelat merek Kinder yang ditarik di Inggris di atas tidak terdaftar di BPOM.

"Keseluruhan produk cokelat merek Kinder yang ditarik tersebut di atas tidak terdaftar di Badan POM," kata BPOM.

Meski begitu, sebagai bentuk kehati-hatian maka dilakukan pengujian sampel secara acak produk-produk Kinder di Indonesia.

 


Bakteri Salmonella, Bikin Infeksi Saluran Usus

Salmonella adalah salah satu bakteri yang bisa menyebabkan infeksi saluran usus. Infeksi ini biasanya menular melalui makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella

Bakteri Salmonella ditularkan dari feses manusia maupun hewan. Biasanya makanan yang terkontaminasi berasal dari bakteri Salmonella dari hewan yakni pada daging sapi, unggas, makanan laut, susu dan telur. Meski begitu, buah dan sayuran yang tidak dicuci dengan baik juga bisa terkontaminasi bakteri Salmonella.

Pimpinan Surveilance dan Keamanan Pangan UKHSA, Inggris, Lesley Larkin, mengatakan pada orang yang mengonsumsi makanan terkontaminasi bakteri Salmonella biasanya sembuh dalam beberapa hari. Namun, efek ini bisa berbeda pada mereka yang berusia masih kecil.

"Namun, gejalanya bisa lebih parah terutama pada anak kecil dan memiliki sistem kekebalan yang lemah," kata Lesley mengutip Wales Online.

Ia juga mengatakan bahwa infeksi bakteri Salmonella dapat menyebar dari orang ke orang. Jadi, pastikan agar menjaga gaya hidup bersih dengan mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan mencegah memegang makanan secara langsung.

 


Tidak Ada Gejala sampai Mual dan Muntah

Orang yang terkena infeksi Salmonella ada yang tidak menunjukkan gejala. Namun, ada juga yang mengalami diare, demam, dan keram perut dalam waktu 8-72 jam.

Dalam beberapa kasus, diare yang terkait dengan infeksi Salmonella dapat menyebabkan dehidrasi sehingga memerlukan perhatian medis segera.

"Namun, kebanyakan orang sehat atau sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus," mengutip Mayo Clinic.

Berikut gejala terpapar Salmonela yang biasanya berlangsung sekitar hingga tiga hari:

- Diare

- Demam

- Kram perut

- Panas dingin

- Sakit kepala

- Mual dan muntah

Infografis Alasan Makan Bersama Berisiko Tinggi Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Alasan Makan Bersama Berisiko Tinggi Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya