Liputan6.com, Jakarta - Ketika mengalami masalah pencernaan, banyak orang langsung menyeduh secangkir teh untuk diminum. Ini karena teh sering dianggap sebagai obat mujarab untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan.
"Minum teh mungkin membantu menangani perut kembung atau tidak nyaman," ucap ahli diet terdaftar di Illinois dan juru bicara nasional untuk Academy of Nutrition and Dietetics Nancy Z. Farrell Allen.
Baca Juga
Menurut Farrell, proses pencernaan memungkinkan tubuh untuk mengubah nutrisi menjadi energi dan mengeluarkan sisanya sebagai limbah (feses).
Advertisement
"Pencernaan yang baik menyiratkan bahwa proses ini bekerja secara efektif dan efisien untuk menyerap nutrisi yang tepat dengan meminimalkan ketidaknyamanan tubuh," ujarnya dikutip dari situs Live Science.
Sistem pencernaan membentang dari kerongkongan ke anus, dengan setiap bagian memiliki peran yang berbeda.
Meskipun demikian, proses pencernaan yang panjang ini tidak selalu berjalan lancar. Beberapa faktor dapat mempengaruhinya, termasuk:
-Intoleransi makanan
-Stres
-Masalah tidur
-Alergi
-Alkohol
-Gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan buruk serta malas berolahraga
-Penyakit kronis.
Jadi, benarkah teh merupakan alternatif obat untuk mengatasi gangguan pencernaan?
"Teh menawarkan kenyamanan dengan membantu mengatur flora usus, mengurangi peradangan, atau mengatasi motilitas usus (gangguan pada otot sistem pencernaan yang mengubah kecepatan, kekuatan, atau koordinasi organ pencernaan)," katanya.
Manfaat Teh
Sains menunjukkan bahwa minum teh secara rutin dapat mendukung kesehatan pencernaan dalam jangka panjang.
Sebuah studi tahun 2012 di The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang yang minum teh dalam jumlah rata-rata—sekitar tiga kali seminggu selama lebih dari enam bulan—memiliki kemungkinan lebih kecil terkena kanker di saluran pencernaan jika dibandingkan dengan mereka yang tidak minum teh.
Meskipun demikian, jenis teh yang dikonsumsi, misalnya teh hitam, teh hijau atau teh herbal juga dapat membuat perbedaan akan manfaat yang dihasilkan, tutur Dr. Laura Purdy, seorang dokter keluarga di Tennessee.
"Berbagai jenis teh dapat membantu mengatasi disfungsi pencernaan," jelasnya. Misalnya, teh hitam dan teh hijau yang kaya akan antioksidan.
“Studi menunjukkan bahwa flavonoid dalam teh hitam dan hijau bersifat antioksidan yang dapat menenangkan saluran pencernaan serta mengurangi risiko kanker lambung dan esofagus,” jelas Farrell Allen.
Advertisement
Beda jenis Teh, Beda Manfaat
Tinjauan sistematis tahun 2019 dalam jurnal Nutrients juga menunjukkan bahwa teh hitam, hijau, dan oolong dapat mengubah keseimbangan mikrobioma usus dengan mendorong pertumbuhan bakteri baik.
"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum teh hitam, hijau, atau oolong dapat dikaitkan dengan penurunan berat badan," tambah Allen. Ini bisa jadi karena kemampuannya untuk meningkatkan kadar bakteri baik di usus manusia, katanya.
"Untuk teh herbal, terdapat beberapa penelitian, tetapi adas, peppermint, dan jahe, semuanya telah digunakan dalam teh untuk membantu kesehatan pencernaan," kata Farrell Allen.
Misalnya, minyak peppermint atau mungkin juga teh peppermint dapat membantu menangani gejala terkait sindrom iritasi usus (IBS).
Efek menenangkan Peppermint berasal dari zat yang disebut Piperita L. Menthacarin. Menurut ulasan tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, ini merelaksasi jaringan otot.
Studi lain tahun 2018 dalam jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics menunjukkan bahwa minyak peppermint berdampak positif pada kesehatan pencernaan.
Peppermint dapat mengurangi rasa nyeri yang disebabkan peradangan usus. Manfaat peppermint lainnya untuk pencernaan adalah meredakan mual, termasuk gejala morning sickness saat hamil.
Meski Membantu, Teh Bukan Obat Ajaib
Meskipun memiliki berbagai manfaat, apakah hal tersebut juga dapat ditemukan dalam bentuk teh belum diketahui. Hal ini disebabkan oleh kekuatan dan dosis yang digunakan berbeda. Meski teh peppermint memiliki manfaat serupa, tetapi tidak ada bukti spesifik yang mendukungnya.
Sama halnya dengan teh jahe. "Teh jahe dapat membantu mengatasi mual dan muntah, dan juga aman digunakan saat hamil," ungkap Purdy.
Sebuah ulasan tahun 2015 di European Review for Medical and Pharmacological Sciences menemukan bahwa ekstrak jahe berperan untuk menenangkan gejala mual. Namun sekali lagi, tidak tahu apakah temuan ini berlaku untuk teh jahe.
Selain peppermint dan jahe, ada juga adas. Adas adalah obat tradisional lain untuk menangani masalah pencernaan. “Ini (adas) mungkin memiliki beberapa dampak positif pada sistem pencernaan, mulai dari tukak lambung hingga menangani sembelit,” kata Purdy.
Meski dapat memberi berbagai dampak positif, minum teh bukanlah obat ajaib untuk keluhan pencernaan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengidentifikasi penyebab ketidaknyamanan pencernaan serta menemukan rencana perawatan yang tepat.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement