Salah Satu Fungsi Sidang Isbat adalah untuk Menentukan Awal Puasa Ramadhan 2023, Bagaimana Caranya?

Sidang isbat adalah sidang yang dilaksanakan oleh Pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag) untuk menentukan awal Ramadhan.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 22 Mar 2023, 09:43 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2023, 09:35 WIB
Mengintip Hilal di Langit Semarang
Tim Rukyat Hilal AL Husna MAJT Semarang mengintip hilal di Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah, Selasa (15/5 ). Meski bulan di ufuk titik tengah belum terlihat, penentuan Ramadan masih menunggu Sidang Isbat Kementerian Agama. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Jakarta - Sidang isbat adalah sidang yang dilaksanakan oleh Pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag) untuk menentukan awal Ramadhan.

Kali ini, guna menetapkan 1 Ramadhan 1444 H, sidang isbat akan digelar pada hari ini, Rabu, 22 Maret 2023. Pelaksanaannya merujuk pada hasil rukyatul hilal di beberapa titik di seluruh Indonesia.

"Seperti biasa, sidang isbat awal Ramadan akan kita laksanakan setiap 29 Syakban. Tahun ini, bertepatan dengan hari Rabu, 22 Maret 2023," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib di Jakarta, mengutip kemenag.go.id.

Adib pun menyebut, sidang isbat akan dilakukan secara offline dan online. 

"Rangkaian Sidang Isbat Awal Ramadhan tahun ini masih digelar secara hybrid, atau gabungan antara daring dan luring," lanjutnya.

Rangkaian sidang isbat melibatkan sejumlah pihak seperti Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, dan lainnya.

Sidang Isbat Dibagi 3 Tahap

Menurut Adib, pelaksanaan sidang isbat akan dibagi dalam tiga tahap. Pertama yakni seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1444 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi. Pemaparan dilakukan Tim Hisab Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB dan terbuka untuk umum.

"Sesi seminar yang terbuka untuk umum inilah yang digelar secara hybrid karena kapasitas ruangan yang terbatas," Adib menjelaskan.

Pada rangkaian kedua, Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1444 H akan tertutup untuk umum. "Sesi ini akan dilaksanakan secara luring setelah Salat Magrib dan tertutup untuk umum," ujarnya.

Selain data hisab, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada 124 lokasi di seluruh Indonesia.

"Sesi terakhir adalah telekonferensi pers hasil sidang isbat yang akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media lainnya," pungkas Adib.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penentuan Ramadhan Gunakan Metode Rukyat dan Hisab

Guna menetapkan awal Ramadan 2023, jika hilal terlihat pada Rabu, 22 Maret petang saat sidang isbat, maka Rabu malam dilaksanakan salat Tarawih pertama pertama akan dilakukan pada Rabu malam dan 1 Ramadan dimulai pada Kamis, 23 Maret.

Namun, jika hilal tidak terlihat pada 22 Maret, maka bulan Sya'ban akan dibulatkan jadi 30 hari. Ini artinya, 1 Ramadhan 1444 H ditetapkan pada Jumat, 24 Maret 2023.

Seperti telah disebutkan, penentuan 1 Ramadhan 1444 H akan menggunakan metode hisab dan rukyat. Metode hisab yakni cara untuk menentukan awal puasa dengan menggunakan perhitungan matematis dan astronomis.

Sedangkan metode Rukyatul Hilal atau metode Rukyat adalah cara untuk menentukan awal puasa Ramadhan dengan mengamati penampakan hilal atau bulan sabit pertama setelah terjadinya ijtimak (konjungsi).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya