Liputan6.com, Jakarta - Sebagai pengguna TikTok atau YouTube, Anda mungkin pernah menemukan kategori video yang dikenal sebagai mukbang (meokbang), istilah yang menggabungkan dua bahasa Korea untuk makan (meongneun) dan siaran (bangsong).
Sesuai dengan namanya, dalam video mukbang, Anda akan menyaksikan content creator melahap berbagai jenis makanan dan minuman dalam jumlah yang berlebihan. Misalnya 10 bungkus mie instan lengkap dengan telur dan sosis, 5 buah burger, kentang goreng dan soda, atau lobster beserta seafood lain yang porsinya memenuhi meja.
Baca Juga
Tzuyang Comeback Usai Hiatus 3 Bulan karena Jadi Korban Pemerasan, Berat Badan Sempat Sentuh 44 Kg
YouTuber Korea Hari Jisun Mukbang Frozen Food dan Sambal yang Disebut Makanan Indonesia di Eropa, Rasanya Mengecewakan
Gempa Hari Ini di Indonesia Kamis 21 November 2024, Empat Kali Getarkan Cianjur Jabar
Saat ini, jutaan orang di seluruh dunia telah menonton aneka video mukbang yang diunggah melalui Youtube, Tiktok, atau Instagram. Meskipun kepopuleran video mukbang saat ini sudah mendunia, jenis video ini sudah ada di Korea Selatan setidaknya sejak awal 2010-an.
Advertisement
Content creator yang membuat jenis video ini tidak terbatas dari Asia saja. Orang-orang dari berbagai negara, termasuk Jerman, Brazil, hingga negara tercinta, Indonesia.
Isi video mukbang bisa bermacam-macam. Biasanya, video ini bertemakan jenis makanan tertentu, seperti sushi, pasta, atau produk dari restoran cepat saji tertentu. Beberapa content creator membuat video mukbang ASMR yang memanjakan telinga penontonnya dengan suara gigitan makanan yang renyah.
Satu hal yang selalu konsisten, yaitu video ini hanya menampilkan satu orang—atau mungkin dua, biasanya merupakan kolaborasi—yang menikmati setumpuk makanan yang seharusnya tidak bisa dikonsumsi sendiri dalam sekali duduk—karena porsinya yang tidak main-main.
Meskipun bagi beberapa orang video ini dianggap cukup menarik, pakar kesehatan mencatat bahwa sering menonton video seperti ini dapat merusak pola pikir Anda tentang makanan—terutama jika Anda memiliki gangguan makan atau pola diet yang tidak sehat.
Belum lagi makanan yang ditampilkan cenderung tinggi lemak, gula, dan telah melewati berbagai pemrosesan.
Hubungan Mukbang dan Gangguan Makan
Tidak ada salahnya menikmati makanan, atau bahkan menonton orang lain makan. Akan tetapi, menurut ahli diet, mukbang mengambil kesenangan alami dan mengubahnya menjadi sesuatu yang berpotensi bermasalah.
"Video Mukbang memberi penonton klip audiovisual dari orang-orang yang mengonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan," tutur Shelby Becker, RD, yang berspesialisasi dalam merawat pasien dengan gangguan makan kepada Health.
"Menormalisasi perilaku ini dapat berdampak pada orang yang memiliki gangguan makan karena dapat dilihat sebagai cara makan yang dapat diterima."
Becker juga menunjukkan bahwa ketika content creator mukbang memiliki tipe tubuh yang langsing dan merupakan idaman banyak orang, ini dapat menambah kebingungan dan rasa malu bagi orang-orang yang mungkin mengalami kenaikan berat badan akibat makan berlebihan.
Sementara itu, video mukbang tidak menunjukkan kenyataan tidak menyenangkan tentang gangguan yang terjadi pada sistem kerja tubuh akibat makan terlalu banyak dalam waktu yang relatif singkat.
"Video-video ini mendorong konsumsi berlebihan dengan cara yang diromantisasi tanpa menyebutkan konsekuensi yang mungkin terjadi seperti sakit perut, mual, peningkatan makan emosional, dan lain sebagainya," jelas Becker.
Advertisement
Dampak Negatif Menonton Video Mukbang
Menonton mukbang juga dapat berdampak negatif pada orang-orang yang cenderung kurang makan, misalnya dalam kasus anoreksia nervosa.
"Beberapa orang menggunakan video ini sebagai cara untuk mensimulasikan pengalaman makan tanpa mengonsumsi makanan apa pun," aku ahli diet yang berbasis di Virginia utara, Caroline Thomason, RD, CDCES, kepada Health.
"Seseorang dengan gangguan makan mungkin membayangkan dirinya sudah makan dan kenyang setelah menonton seseorang menikmati makanan dalam jumlah besar meskipun sebenarnya belum makan apa pun."
Dampak pada Orang Tanpa Gangguan Makan
Bahkan jika Anda tidak memiliki gangguan makanan, kebiasaan menonton mukbang tetap dapat menimbulkan konsekuensi negatif.
Menurut Thomason, terlalu sering menonton video semacam ini dapat mengganggu gagasan Anda tentang seberapa porsi makanan yang realistis atau apa yang disebut makan berlebihan (binge eating).
Becker setuju bahwa sering menonton video mukbang bisa menimbulkan kebiasaan makan yang tidak teratur.
"Banyak orang tidak tahu bahwa binge eating adalah gangguan makan dan bahwa perilaku dalam beberapa video ini sangat mirip dengan gangguan makan tersebut, sehingga orang mungkin secara tidak sadar mulai makan berlebihan secara teratur," jelasnya.
Apa Ada Manfaat Menonton Mukbang?
Belum banyak penelitian tentang dampak jangka panjang menonton video mukbang. Namun, sebuah studi tahun 2020 di Culture, Medicine, and Psychiatry menganalisis komentar penonton pada video mukbang dan diskusi di Reddit untuk menentukan apakah menonton video secara teratur berdampak positif atau negatif.
Para peneliti menyimpulkan bahwa, meskipun mukbang sering menjadi pendorong kebiasaan makan yang tidak teratur, seperti binge eating dan pembatasan makan, beberapa orang menemukan manfaat di dalamnya.
Secara khusus, beberapa komentator menyerukan bahwa menonton membantunya mencegah makan berlebihan atau bahkan mengurangi rasa kesepian.
Kendati demikian, menonton mukbang bukanlah strategi koping yang direkomendasikan untuk pola makan tidak teratur atau perasaan terisolasi.
"Meskipun ini dapat menciptakan beberapa perasaan-baik, perubahan yang lebih dalam diperlukan untuk benar-benar pulih dari binge eating," Thomason menyimpulkan.
"Berkonsultasi dengan ahli diet, terapis, dan mencari support system di kehidupan nyata adalah cara yang terbukti membantu pulih dari gangguan makan."
Â
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement