Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswi baru Universitas Gadjah Mada (UGM), Abigail Manurung kini viral di media sosial. Semua bermula dari celetukan bercyandya' yang kini telah dijadikan sound oleh akun TikTok @najiholic, dan telah dipakai hingga ratusan ribu akun.
Banyak warganet mengakui sound 'bercyandya' Abigail terus terngiang-ngiang di kepala mereka.
Baca Juga
Namun, tahukah Anda, jika ditinjau dari segi kesehatan, ada loh penjelasannya mengapa sound bercanda mahasiswi UGM tersebut menempel dan terngiang-ngiang di kepala kita.
Advertisement
Penyebab Sound Bercyandya Nempel di Kepala
Melansir dari Verywell Health pada Selasa 5 September 2023, berdasarkan tinjauan ahli medis, Benjamin F Asher, MD, kondisi ini disebut dengan Musical Ear Syndrome.
Kondisi ini muncul karena halusinasi pendengaran yang disebabkan oleh sistem pendengaran dan otak yang memproduksi musiknya sendiri.
Meski terasa menganggu, tapi kebanyakan orang senang dengan kondisi tersebut.
Siapa yang Rentan Alami Sindrom Aneh Ini?
Musical Ear Syndrome umumnya dialami orang lanjut usia (lansia) yang mengalami gangguan pendengaran.
Meski begitu tidak menutup kemungakinan dialami juga orang-orang berumur di bawah itu.
"Dua persen dari mereka yang kehilangan pendengaran akan mengalami halusinasi pendengaran musikal," kata Profesor Neurologi dan Penulis Oliver Sacks, Neil Bauman.Â
Artinya, sindrom aneh ini dialami oleh mereka yang pendengarannya terganggu.
Munculnya pun umumnya karena mendengar musik instrumental dan nyanyian.
Meski banyak yang tidak masalah munculnya kondisi ini, tapi tiga dari 18 orang menganggap kondisi ini menganggu, karena Musical Ear Syndrome membuat mereka tidak bisa tidur nyenyak.
Peneliti Tinjau Lebih Jauh tentang Musical Ear Syndrome
Penelitian menggunakan elektroensefalografi mengungkap bahwa Musical Ear Syndrome memiliki beberapa kesamaan saraf dengan tinnitus.
Namun, otak terhubung langsung dengan musik sehingga terjadilah halusinasi musik yang membuat terngiang-ngiang.
Penyebab pasti dari sindrom telinga musikal belum diketahui. Namun, ada beberapa teori tentang penyebab kondisi tersebut.
Salah satu teori menyatakan bahwa kondisi ini disebabkan oleh perubahan di otak.
Perubahan ini mungkin disebabkan oleh gangguan pendengaran, penuaan, atau kondisi kesehatan lainnya.
Apapun penyebab Musical Ear Syndrome ini, perlu diingat bahwa kondisi ini tidak berbahaya dan tidak perlu memerlukan pengobatan.
Namun, seperti beberapa kasus mereka hingga tidak bisa tidur, mungkin bisa segera untuk menghubungi dokter mengenai kondisi Musical Ear Syndrome ini.
Â
Advertisement
Tanda Munculnya Musical Ear Syndrome
Mengutip dari Physicians Hearing Center, gejala berikut adalah tanda kita mengalami sindrom telinga musikal. Yaitu:
- Mendengar musik meski ruangan sedang sepi
- Terdengar hanya di kepala sendiri
- Mendengar musik secara full di telinga
Sindrom ini bisa dialami oleh siapa saja termasuk anak-anak.
Kondisi ini tidak selalu dialami oleh mereka yang mengalami gangguan pendengaran, karena sindrom ini memiliki dua jenis orang yang bisa mengalaminya.
Musical Ear Syndrome terbagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder.
Pada jenis primer, mereka yang mengalami ini tidak ada gangguan kesehatan sebelumnya, memang semua murni terngiang-ngiang mendengar lagu.
Jenis yang ke dua yaitu sekunder. Jenis Musical Ear Syndrome ini dialami oleh mereka yang memiliki gangguan kesehatan, seperti demensia atau skizofrenia.