Tidur Lebih Lama di Akhir Pekan Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Peserta yang mencatat waktu tidur lebih lama di akhir pekan memiliki kemungkinan 19% lebih kecil untuk terkena penyakit jantung.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 07 Sep 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi tidur, bermimpi
Ilustrasi tidur, bermimpi. (Photo jcomp Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kini ada alasan untuk Anda mematikan tombol snooze dan tidur lebih lama di akhir pekan.

Studi terbaru menemukan bahwa individu yang mengganti kekurangan tidur di akhir pekan dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 20 persen.

"Kompensasi tidur yang cukup dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung," ujar rekan penulis studi Yanjun Song yang juga merupakan peneliti di Fuwai Hospital Beijing.

"Hubungan ini menjadi lebih jelas di antara individu yang sering mengalami kurang tidur pada hari kerja," imbuhnya.

Tim Song menganalisis data tidur dari 90.900 penduduk Inggris. Hampir 22% – sekitar 19.800 peserta – dikategorikan kurang tidur karena rata-rata mereka tidur kurang dari tujuh jam semalam.

Para peneliti memantau para peserta selama hampir 14 tahun, memantau catatan rumah sakit dan kematian untuk penyakit jantung termasuk gagal jantung, fibrilasi atrium, dan stroke.

Peserta yang mencatat waktu tidur lebih lama memiliki kemungkinan 19% lebih kecil untuk terkena penyakit jantung.

Di antara peserta yang kurang tidur, durasi tidur pengganti tertinggi di akhir pekan berarti risiko penyakit jantung berkurang 20%.

Data tidak mengungkapkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Nisha Parikh, direktur Program Jantung Wanita di Institut Kardiovaskular Kesehatan Northwell dan Institut Kesehatan Wanita Katz, menyebut penelitian ini sebagai “analisis yang dilakukan dengan baik.”

“Gangguan tidur termasuk kurang tidur telah dikaitkan dengan penyakit kardiometabolik, termasuk hipertensi, diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular,” kata Parikh kepada The Post.

Manfaat Tidur Lebih Saat Akhir Pekan

 

“Sangat meyakinkan bahwa mengejar ketinggalan tidur di akhir pekan setidaknya dapat mengurangi sebagian dampak kurang tidur di hari kerja.”

Penelitian ini dipresentasikan dalam konferensi tahunan Masyarakat Kardiologi Eropa.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa bagi sebagian besar populasi masyarakat modern yang menderita kurang tidur, mereka yang memiliki waktu tidur paling banyak di akhir pekan memiliki tingkat penyakit jantung yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang memiliki waktu tidur paling sedikit di akhir pekan,” jelas rekan peneliti Zechen Liu.

Meski begitu, para ahli merekomendasikan orang dewasa untuk secara konsisten tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam agar mereka tidak terlilit utang tidur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya