3 Faktor yang Pengaruhi Berat Badan tapi Tak Dapat Dikendalikan, Apa Saja?

Makanan yang dikonsumsi memiliki pengaruh kuat terhadap berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. Namun, ada faktor lain yang memengaruhi berat badan,

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Okt 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2024, 18:00 WIB
3 Faktor yang Pengaruhi Berat Badan tapi Tak dapat Dikendalikan, Apa Saja?
3 Faktor yang Pengaruhi Berat Badan tapi Tak dapat Dikendalikan, Apa Saja? Foto: Freepik/Jcomp.

Liputan6.com, Jakarta Olahraga dan pola makan adalah dua faktor yang dapat dikendalikan untuk mengatur berat badan. Sebaliknya, ada faktor yang pengaruhi berat badan, tapi tak dapat dikendalikan.

Menurut ahli gizi Suzanne Fisher, RD faktor-faktor itu adalah:

Jenis Kelamin

Laki-laki biasanya memiliki massa otot yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Otot membakar lebih banyak kalori dibandingkan lemak sehingga membuat upaya penurunan berat badan lebih efektif.

Genetika

Ras, etnis, dan gen memengaruhi risiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Usia

“Setelah usia 30, tubuh mulai kehilangan massa otot, dan metabolisme melambat,” kata Suzanne Fisher mengutip Verywell Health, Selasa (1/10/2024).

Faktor yang Bisa Dikendalikan

Suzanne menambahkan, makanan yang dikonsumsi memiliki pengaruh kuat terhadap berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. Namun, ada faktor lain yang memengaruhi berat badan tapi dapat dikendalikan, seperti:

Olahraga

Aktivitas fisik harian dikaitkan dengan penurunan berat badan. Gabungkan latihan kardio dan latihan kekuatan ke dalam rutinitas untuk mendukung upaya penurunan berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.

Hidrasi

Tetap terhidrasi mendukung kesehatan metabolisme dan penurunan berat badan. Usahakan untuk minum delapan gelas air per hari.

Makan Terlalu Sedikit

Melewatkan sarapan dan makan terlalu sedikit sepanjang hari dikaitkan dengan penurunan metabolisme dan peningkatan berat badan.

“Berikan tubuh Anda bahan bakar yang dibutuhkan untuk mempertahankan berat badan yang sehat,” saran Suzanne.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Faktor Berikutnya

Tidur

Orang yang kurang tidur cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

“Praktikkan kebersihan tidur yang baik dengan tidur pada waktu yang sama setiap malam dan bersantai tanpa layar gawai di malam hari.”

Stres

Stres kronis memengaruhi hormon dan dapat menyebabkan penambahan berat badan seiring berjalannya waktu.

“Cobalah fokus mengelola stres dengan mindfulness, meditasi, dan terapi,” kata Suzanne.


Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari Jika Ingin Turunkan Berat Badan

Dalam upaya menurunkan berat badan, maka ada beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari agar hasil yang diinginkan bisa didapat. Makanan dan minuman itu termasuk:

Minuman Manis

Minuman manis seperti soda dan minuman energi bersifat tinggi kalori dan gula. Jenis minuman ini dikaitkan dengan penambahan berat badan dan peningkatan risiko kondisi kronis seperti diabetes tipe 2.

“Otak tidak mencatat minuman sebagai makanan, artinya Anda bisa mengonsumsi banyak kalori namun tetap merasa lapar,” jelas Suzanne.

Alternatif minuman yang lebih sehat meliputi:

  • Jus buah (dalam jumlah sedang)
  • Air soda bebas gula
  • Air yang ditambah potongan buah (infused water).

Makanan Cepat Saji

Kebanyakan jenis makanan cepat saji, seperti burger, ayam goreng, dan kentang goreng, tinggi kalori, lemak, dan garam.

Makanan jenis ini juga rendah nutrisi dan tidak memberikan energi yang dibutuhkan tubuh atau rasa kenyang. Sehingga, sering kali masih merasa lapar setelah makan makanan cepat saji.

Sering mengonsumsi makanan cepat saji menyebabkan kualitas pola makan menjadi lebih rendah, dan makanan yang rendah nutrisi cenderung menggantikan makanan sehat.

Jika terpaksa mengonsumsi makanan cepat saji, beberapa pilihan yang lebih sehat meliputi:

  • Kentang panggang
  • Secangkir sup
  • Sandwich ayam panggang
  • Hamburger dengan salad
  • Salad.

Camilan Manis

Makanan atau camilan manis yang tinggi gula, kalori, tepung olahan, dan lemak juga memengaruhi berat badan. Makanan jenis ini tidak memberikan nutrisi yang baik. Satu porsi kecil mungkin mengandung 200 hingga 300 kalori, sehingga menghasilkan banyak gula tanpa merasa kenyang atau puas.

Alih-alih memilih permen atau kue-kue manis, Suzanne menyarankan hidangan pengganti yang tetap manis dan lezat seperti:

  • Irisan apel
  • Buah beri
  • Granola
  • Dark chocolate dalam jumlah sedikit.
  • Gorengan.

Makanan yang digoreng termasuk makanan gurih seperti kentang goreng, keripik, dan nugget ayam memiliki kalori dan lemak yang tinggi. Serta dikaitkan dengan tingkat kenaikan berat badan dan obesitas yang lebih tinggi.

Sebuah penelitian menemukan bahwa makan kentang goreng dapat menyebabkan lebih banyak penambahan berat badan dibandingkan makanan lainnya.

Alternatif yang lebih sehat untuk kentang goreng dan keripik meliputi:

  • Irisan kentang panggang
  • Ubi panggang
  • Sayuran panggang.
Infografis Macam-Macam Diet
Infografis Macam-Macam Diet. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya