Liputan6.com, Jakarta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji mengusung program War on Stunting untuk hindari loss generation.
“Goal-nya BKKBN yang diminta oleh bapak Presiden Prabowo adalah jangan sampai kita terlalu banyak loss generation, kehilangan generasi dan itu tanggung jawab kita (Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN),” ujar Wihaji dalam acara pisah sambut di Auditorium BKKBN, Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Baca Juga
“Nanti kita bikin program War on Stunting, di mana lokasinya, siapa targetnya, siapa petugasnya, caranya apa, biayanya berapa, alatnya apa, fokus, kelihatan dan di-publish,” tambahnya.
Advertisement
Ia optimistis di bawah kepemimpinannya BKKBN yang kini menyatu dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang disebutnya sebagai Kementerian KPK akan tercipta banyak kebaruan.
“Kita bikin novelty, state of the art, keterbaruan dengan cara modernisasi. Termasuk modernisasi organisasi, modernisasi informasi, gunakan teknologi yang lebih manfaat, gampang, sederhana seperti media single data system,” jelas mantan Bupati Batang Jawa Tengah ini.
Dalam kesempatan yang sama, mantan Plt. Kepala BKKBN, Sundoyo, berharap, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga bisa mengakomodasi pekerjaan BKKBN yang luar biasa besar untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sangat-sangat strategis. Untuk mencapai Indonesia Emas, salah satu yang harus diperbaiki dan didorong adalah SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul," ujarnya.
Harapan Sundoyo
Sundoyo yang menjabat sebagai Plt. Kepala BKKBN kurang dari satu bulan menambahkan, SDM yang unggul tak lepas dari peran keluarga berkualitas.
"Ketika kita bicara soal SDM yang unggul, tidak terlepas dari bagaimana keluarga yang berkualitas. Itu adalah core business-nya Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Maka, berulang kali kami sampaikan posisinya akan sangat strategis,” jelasnya.
Sundoyo juga berharap dengan Menteri dan Wakil Menteri yang telah dilantik, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN bisa membaca peluang dan harus mengubah budaya kerjanya untuk berlari cepat.
Advertisement
Kata Wamen Isyana Bagoes Oka
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN Isyana Bagoes Oka juga memberikan sambutan dalam kesempatan itu.
Mantan pembaca berita itu mengatakan, tantangan yang dihadapi kini sangat banyak, karena dunia berubah dan era digitalisasi harus dihadapi.
“Kita harus bisa mengikuti bagaimana perubahan ini. Saya sebagai seorang ibu, dan keluarga sebagai salah satu hal yang sangat dekat di hati saya. Saya yakin keluarga merupakan garda terdepan untuk bisa menghasilkan anak-anak yang cerdas, sehat, berkualitas untuk nantinya bisa membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” tutup politisi PSI itu.
Dukung Program ASI Eksklusif
Isyana memastikan, dirinya akan bekerja sama dengan Wihaji secara maksimal.
“Tentu saja kita akan berkoordinasi dan yang paling penting adalah ini merupakan satu kesatuan dan saya akan maksimal membantu Pak Menteri (Wihaji) dalam menjalankan tugas dari Pak Prabowo Subianto untuk akhirnya kita bisa sama-sama mencapai tujuan utamanya Generasi Indonesia Emas 2045,” ujar Isyana.
Dirinya akan mendukung program ASI eksklusif yang dinilainya sangat penting.
“Ya tentunya kita akan mendukung, bagaimanapun juga ASI eksklusif adalah salah satu hal yang sangat penting terutama dalam mengatasi stunting. Tapi ASI eksklusif juga bukan sekadar ASI eksklusif tapi bagaimana pangan, makanan, yang juga didapatkan sang ibu yang nantinya akan memengaruhi kualitas ASI yang dihasilkan,” tambahnya.
Advertisement