Skoliosis atau kelainan pada tulang belakang dapat terjadi ketika ada kesalahan aktivitas yang dilakukan terus-menerus sehingga ada perubahan bentuk di tulang bagian belakang.
Upaya untuk menyembuhkannya ternyata bukanlah hal yang mudah. Hal ini dikatakan Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik Physiatrics, dr. Jovita Maria Melania, Sp.KFR saat diwawancarai Liputan6.com di showroom Philips, Jakarta, ditulis Kamis (19/12/2013).
"Skoliosis itu dapat disebabkan karena aktivitas salah yang terus dilakukan. Misalnya menggerakan hanya otot leher dan bahu atau posisi duduk yang salah. Jika terus dilakukan maka ada perubahan pada tulang bagian belakang," kata dr. Jovita.
Jovita menambahkan skoliosis bisa dikatakan kelainan yang tidak bisa disembuhkan."Kalau sudah terlalu parah perubahan bentuknya dan terlambat diatasinya maka dioperasi pun akan sulit, kembali ke bentuk semuka namun tetap tidak bisa 100 persen," ujar dr. Jovita.
Skoliosis terbagi atas dua jenis yaitu struktural dan fleksibel. Jenis skoliosis stuktural terbilang yang paling susah untuk disembuhkan.
"Kalau masih menderita skoliosis fleksibel itu masih bisa diatasi namun kalau sudah struktural perubahan bentuknya sudah terbilang parah itu sulit. Apalagi bila terjadi di usia 24-25 tahun, karena tulang sudah tidak bisa tumbuh lagi," kata dr. Jovita.
Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang yang pembengkokannya hampir 100 derajat. "Karena untuk menyembuhkannya terbilang sulit untuk itu pemeriksaan dini sangat perlu dilakukan untuk mencegah skoliosis yang parah. Biasanya pembengkokannya hampir 100 derajat," ujar dr. Jovita.
(Mel/*)
Upaya untuk menyembuhkannya ternyata bukanlah hal yang mudah. Hal ini dikatakan Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik Physiatrics, dr. Jovita Maria Melania, Sp.KFR saat diwawancarai Liputan6.com di showroom Philips, Jakarta, ditulis Kamis (19/12/2013).
"Skoliosis itu dapat disebabkan karena aktivitas salah yang terus dilakukan. Misalnya menggerakan hanya otot leher dan bahu atau posisi duduk yang salah. Jika terus dilakukan maka ada perubahan pada tulang bagian belakang," kata dr. Jovita.
Jovita menambahkan skoliosis bisa dikatakan kelainan yang tidak bisa disembuhkan."Kalau sudah terlalu parah perubahan bentuknya dan terlambat diatasinya maka dioperasi pun akan sulit, kembali ke bentuk semuka namun tetap tidak bisa 100 persen," ujar dr. Jovita.
Skoliosis terbagi atas dua jenis yaitu struktural dan fleksibel. Jenis skoliosis stuktural terbilang yang paling susah untuk disembuhkan.
"Kalau masih menderita skoliosis fleksibel itu masih bisa diatasi namun kalau sudah struktural perubahan bentuknya sudah terbilang parah itu sulit. Apalagi bila terjadi di usia 24-25 tahun, karena tulang sudah tidak bisa tumbuh lagi," kata dr. Jovita.
Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang yang pembengkokannya hampir 100 derajat. "Karena untuk menyembuhkannya terbilang sulit untuk itu pemeriksaan dini sangat perlu dilakukan untuk mencegah skoliosis yang parah. Biasanya pembengkokannya hampir 100 derajat," ujar dr. Jovita.
(Mel/*)