6 Penyakit yang Ditandai dengan Rambut Rontok, Perlu Diperhatikan

Penyakit yang ditandai dengan rambut rontok tidak bisa disepelekan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 27 Agu 2020, 09:53 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2019, 11:50 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Dewasa ini, banyak orang yang mengalami masalah rambut rontok. Banyak yang mengira rambut rontok terjadi karena salah menggunakan shampo atau tidak cocok dengan shampo tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memilih shampo dan kondisioner dengan formula tepatyang mampu menutrisi rambut serta kulit kepala secara menyeluruh. Seperti PANTENE Shampo Perawatan Rambut Rontok dan Pantene Conditioner 3 Minutes Miracle Hair Fall Control.

 

Pantene Rambut Rontok
Presented by Pantene

Teknologi Keratin Damage Blockers dan Pro Vitamin di dalam PANTENE Shampo Perawatan Rambut Rontok dan Pantene Conditioner 3 Minutes Miracle Hair Fall Control membantu mencegah rambut patah akibat kerusakan dari panas terik ataupun efek panas dari penataan rambut, sehingga memperkuat rambut dari akar hingga ujung. Dengan penggunaan teratur, rambut rontok bisa berkurang hingga 98%. Coba sekarang dan dapatkan rambut bebas rontok. Dapatkan di sini!

Selain faktor pemilihan produk perawatan rambut, ada beberapa penyakit yang juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Sebenarnya, rambut rontok merupakan suatu masalah yang normal terjadi pada setiap orang. Penyebab rambut rontok pun beragam, mulai dari perawatan yang kurang baik, hingga bisa juga karena faktor genetis yang menyebabkan rambut tumbuh terlalu tipis. Namun, ternyata ada beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan rambut rontok.

Penyakit yang ditandai dengan rambut rontok tidak bisa disepelekan. Kamu perlu memperhatikan kesehatan dengan lebih teliti karena hal ini bisa menjadi tanda penyakit yang berbahaya.

Jika rambut rontok secara terus menerus, sebaiknya kamu segera memeriksakannya ke dokter. Berikut Liputan6.com rangkum tentang penyakit yang ditandai dengan rambut rontok dari berbagai sumber, Kamis (19/9/2019).

Anemia

anemia (Sumber: Pixabay)
anemia (Sumber: Pixabay)

Penyakit yang ditandai dengan rambut rontok pertama adalah anemia. Anemia atau kekurangan zat besi bisa menyebabkan kerontokan rambut. Pasalnya, jumlah sel darah merah yang kurang dari batas normal bisa menyebabkan kelelahan yang ekstrem dan kulit pucat.

Rontoknya rambut karena jenis anemia ini dapat terjadi karena absennya sel darah merah yang bertugas mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Karena kulit kepala berada di ujung tubuh, darah yang mengalir sudah kehabisan oksigen. Karena itulah rambut menjadi kekurangan energi dan akhirnya mudah rontok. 

Gejala lain dari anemia adalah sakit kepala, sulit berkonsentrasi, tangan dan kaki dingin, serta kerontokan rambut. Oleh karena itu, penderita anemia disarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi untuk membuat sel darah merah penderita menjadi normal.

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme adalah kondisi di mana tubuh kekurangan hormon tiroid. Hal ini biasa dialami oleh wanita. Padahal, hormon tersebut bertanggung jawab terhadap metabolisme tubuh yang akan menyuplai oksigen untuk pertumbuhan rambut, kuku dan kulit.

Jika hal tersebut tidak berjalan dengan semestinya, maka akan mengakibatkan kerontokan rambut. Gejala lain yang muncul adalah tubuh mudah lelah, konstipasi, bertambahnya berat badan, dan sulit konsentrasi. Jadi, saat rambut mengalami gejala rontok kamu harus memperhatikan apakah kamu terkena hipotiroidisme atau tidak.

Alopecia Areata

Idap Alopecia
Kerontokan rambut karena Alopecia (Sumber: iStockphoto)

Penyakit yang ditandai dengan rambut rontok selanjutnya adalah Alopecia Areata. Sama halnya dengan anemia, penyakit ini merupakan penyakit auto imun yang menyebabkan peradangan kronis hingga memengaruhi folikel rambut.

Beberapa gejala yang muncul akibat alopecia areata adalah kemunculan tiba-tiba pola melingkar halus dan bintik pitak pada kulit kepala, jenggot, bulu mata, dan bagian tubuh lainnya. Kondisi tersebut disebabkan sel-T, antibodi yang ditemukan pada struktur folikel rambut yang diperantarai oleh mekanisme autoimun yang cenderung terjadi secara genetik.

Androgenetic alopecia

Penyakit yang ditandai dengan rambut rontok selanjutnya adalah Androgenetic alopecia. Selain membuat terlihat seperti orang tua, alopecia juga menyebabkan kerontokan yang cukup banyak. Rambut akan menipis pada seluruh kepala tapi jarang mengalami kebotakan total. Akan tetapi, beberapa penderita bahkan ada yang sampai mengalami kebotakan.

Polycytic ovary syndrome (PCOS)

Ilustrasi PCOS
Ilustrasi PCOS (sumber: iStockphoto)

Selanjutnya, penyakit yang ditandai dengan rambut rontok adalah PCOS. PCOS adalah kondisi terganggunya fungsi ovarium akibat kadar hormon yang tidak normal. PCOS adalah penyakit yang dapat memicu kerontokan rambut.

Tidak hanya itu, PCOS juga bisa memicu pertumbuhan rambut pada wajah, menstruasi yang tidak teratur, jerawat, dan kista pada ovarium. Kondisi ini adalah keadaan di mana indung telur mengandung 12 folikel atau lebih.

Anagen Effluvuium

Perawatan dan kemoterapi juga bisa menyebabkan kerontokan rambut. Anagen Efflivuium biasanya disebabkan perawatan medis yang digunakan untuk penderita kanker. Misalnya, kemoterapi yang menjadi salah satu penyebab kerontokan rambut karena efek samping dari pengobatan tersebut. Namun, jika perawatan kemoterapi ini telah selesai dilakukan, biasanya rambut akan kebali tumbuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya