Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 belum berakhir. Virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih terus bermutasi dan semakin beragam keluhan gejala yang diakibatkannya. Terbaru, Covid-19 bermutasi menjadi varian Omicron yang memiliki kode B.1.1.529.
Baca Juga
Advertisement
Covid-19 varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Ilmuwan Afrika Selatan mengungkap, varian baru virus Omicron lebih mudah bermutasi atau menular dibanding varian Delta. Dan rentan menginfeksi anak muda yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.
Pemimpin penelitian di Wina, Austria, Ulrich Elling melansir Express.co.uk, Covid-19 varian Omicron memiliki tingkat penularan yang 500 persen lebih tinggi dari varian Delta. Dikatakan hampir tidak mungkin menahan penyebaran varian Omicron bahkan dengan lockdown.
Mengutip dari Goodhousekeeping tes paling awal menunjukkan bahwa varian Omicron tidak menunjukkan gejala yang parah di mana pasien tak perlu memakai ventilator. Lalu, apa saja gejala dari Covid-19 varian Omicron?
Berikut ini ulasan mengenai gejala dari Covid-19 varian Omicron, yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (13/12/2021).
Gejala Covid-19 Varian Omicron
1. Sakit Kepala dan Nyeri Tubuh
Sakit kepala bisa menjadi salah satu gejala Covid-19 varian Omicron. Berdasarkan studi gejala oleh Zoe Covid (covid.joinzoe.com) yang didanai oleh pemerintah Inggris, menunjukkan bahwa sakit kepala dan nyeri tubuh bisa muncul sebagai gejala awal dan ini sebenarnya gejala yang lebih umum. Dari studi ini menemukan bahwa sakit kepala akibat Covid-19 cenderung nyeri sedang hingga berat. Kemudian bisa sakit kepala berdenyut, menekan dan menusuk dengan terjadi di kedua sisi kepala. Sakit kepala biasanya bisa berlangsung lebih dari tiga hari dan cenderung sulit dihilangkan dengan obat penghilang rasa sakit.
2. Suhu dan Denyut Nadi Tinggi
Ada satu gejala varian Omicron yang cukup mengejutkan dan ini terjadi pada anak-anak. Pada kasus infeksi yang sudah terjadi, anggota Komite Penasihat Menteri untuk Vaksin, Coetzee menceritakan anak usia enam tahun mengalami suhu tubuh dan denyut nadi yang sangat tinggi.
“Saya bingung apakah saya harus merujuknya, tapi ketika saya memantaunya dua hari kemudian dia jauh lebih baik," jelas Coetzee.
3. Bersin
Studi Zoe menemukan bahwa bersin biasanya lebih menjadi tanda Covid-19 pada orang yang sudah divaksin. Meskipun mereka menekankan bahwa bersin lebih mungkin sebagai tanda pilek atau alergi. Sehingga bersin bukanlah gejala yang umum.
4. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan pada Covid-19 biasanya cenderung lebih ringan dan berlangsung tak lebih dari 5 hari. Sehingga apabila sakit tenggorokan lebih lama kemungkinannya dikarenakan sebab lain. Data Zoe menunjukkan mereka yang terkena Covid-19 biasanya melaporkan sakit tenggorokan meskipun ini biasa terjadi pada orang dewasa.
5. Tidak Kehilangan Indra Penciuman
Persis seperti yang dijelaskan sebelumnya, berbeda dengan varian Delta. Gejala varian Omicron sejauh ini bagi pasien yang terinfeksi tidak kehilangan indra penciuman atau rasa. Begitu pula gejala varian Omicron masih terpantau, tidak ada penurunan besar pada saturasi oksigen.
Inilah yang menjadikan gejala varian Omicron dijuluki sangat ringan, beberapa pasien terinfeksi mungkin tak menyadarinya. Anggota Komite Penasihat Menteri untuk Vaksin, Coetzee dalam kesempatan sama mengungkap belum ada pasien yang melaporkan kasus infeksi dengan kehilangan indra penciuman.
Â
6. Batuk Terus Menerus
Batuk terus-menerus selama ini disepakati sebagai gejala utama pada Covid-19. Batuk terus menerus berarti batuk berkali-kali dalam sehari selama setengah hari atau lebih. Adapun pada Covid-19 biasanya adalah batuk kering dan jarang berupa batuk berdahak. Batuk terus-menerus biasanya tiba sekitar beberapa hari setelah sakit dan biasanya berlangsung selama empat atau lima hari.
7. Merasa Sangat Lelah
Gejala varian Omicron yang sedang menjadi perhatian masyarakat di seluruh dunia, khususnya Indonesia sangat berbeda dengan varian Delta. Dijuluki memiliki gejala sangat ringan, penderita yang terinfeksi varian Omicron akan merasakan kelelahan ekstrem atau sangat lelah.
8. Tenggorokan Gatal
Menurut dokter Afrika Selatan, Angelique Coetzee, individu yang terinfeksi Omicron mengeluhkan tenggorokan "gatal" daripada sakit tenggorokan. Meski demikian gatal yang terjadi serasa tidak biasa. Sehingga gatal tenggorokan lebih menyakitkan.
9. Demam Ringan
Pada varian Omicron demam yang terjadi memiliki efek yang tidak bertahan lama dibandingkan varian sebelumnya. Menurut Coetzee varian menginduksi suhu tubuh dengan ringan sehingga tubuh bisa perlahan pulih dengan sendirinya ketika mengalami demam.
10. Keringat Berlebih saat Malam
Pembaruan Departemen Kesehatan Afrika Selatan, Dokter Umum Unben Pillay menyarankan agar keringat malam dimasukkan sebagai gejala varian Omicron baru. Keringat malam ini muncul dengan jumlah sangat banyak sehingga pakaian dan tempat tidur menjadi basah bahkan saat berbaring di tempat sejuk. Perlu dicatat, untuk mengetahui dengan pasti apakah seseorang terkena Covid-19 varian Omicron maka cara terbaik adalah dengan melakukan tes untuk memastikannya.Â
Advertisement