Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Memiliki Arti Apa? Begini Cara Menerapkannya

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu.

oleh Laudia Tysara diperbarui 06 Des 2022, 14:25 WIB
Diterbitkan 06 Des 2022, 14:25 WIB
Ilustrasi garuda pancasila
Ilustrasi garuda pancasila. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti sebagai semboyan bangsa Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ini memiliki fungsi dan tujuan utama menciptakan persatuan dan kesatuan antar bangsa.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ini berasal dari frasa bahasa Jawa Kuno, Kakawin Sutasoma.

Cara menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu adalah hidup saling menghargai, menumbuhkan kesadaran sikap, menjaga persatuan, hingga gotong-royong. Agar lebih memahami, simak penjelasan lengkapnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu, Selasa (6/12/2022).

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Memiliki Arti Apa?

Pengrajin Garuda Pancasila
Salah satu kerajinan lambang Garuda Pancasila di bengkel rumahan, Jakarta, Kamis (13/8/2020). Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartanto memaparkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk bantuan bagi UMKM tercatat Rp32,5 triliun per 3 Agustus 2020. (merdeka.com/Imam Buhori)

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu, berasal dari frasa bahasa Jawa Kuno, Kakawin Sutasoma yang dilambangkan dengan burung Garuda. Kakawin Sutasoma adalah karangan Mpu Tantular yang dituliskan menggunakan bahasa Jawa kuno dengan aksara Bali. Kakawin Sutasoma dikarang pada abad ke-14.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66/1951, Lambang Negara yang ditetapkan di Jakarta tanggal 17 Oktober 1951 oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri, Sukiman Wirjosandjojo, pasal 5 yang berbunyi, "Di bawah lambang tertulis dengan huruf latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa-Kuno, yang berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika.”

Dalam jurnal berjudul Persepsi Bhinneka Tunggal Ika oleh Citra Hepatica Muslimah dan Triwahyuningsih, isi kutipan istilah Bhinneka Tunggal Ika dalam kitab Kakawin Sutasomam menjelaskan ‘Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa’, yang berarti berbeda-beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti, yang sebenarnya berasal dari kata Bhinneka dengan arti “beranekaragam.” Kata tunggal berarti “satu” dan ika berarti “itu.” Apabila mengacu pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti apa, maka artinya “beranekaragam itu satu” atau berbeda-beda tetap satu jua.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua, Kemdikbud pun menjelaskan tiga arti lain dengan pemaknaan yang lebih mendalam sebagai berikut:

1. Pendorong Lahirnya Nasionalisme Indonesia

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti, pendorong lahirnya nasionalisme Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu juga.

Itu artinya, bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia.

Namun, keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan, yaitu bangsa dan negara Indonesia. Bukanlah perbedaan yang bertentangan, tetapi satu kebersamaan yang justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.

2. Penyemangat Membangun Indonesia Lebih Maju

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti, menjadi penyemangat membangun Indonesia lebih maju. Bhinneka Tuggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

- Hidup saling menghargai antar masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit, dan lain-lain.

- Menumbuhkan kesadaran sikap untuk menjaga Bhinneka tunggal Ika agar keberagaman bangsa tidak mengarah kepada kekacauan atau sikap hanya mementingkan diri sendiri atau daerahnya sendiri tanpa peduli kepentingan bersama.

- Menjaga persatuan bangsa dan negara Indonesia.

- Meneruskan pejuangan para pendahulu untuk tetap menyatukan wilayah republik Indonesia menjadi wilayah kesatuan.

- Menghindari sikap negatif, seperti sukuisme, saparatisme, fanatisme agama secara sempit, rasisme, bahkan nasionalisme sempit atau chauvinisme.

- Meningkatkan identitas dan kebangaan sebagai bangsa Indonesia.

- Meningkatkan nilai kegotongroyongan dan solidaritas.

3. Benteng Persatuan Bangsa dan Negara Indonesia di Era Globalisasi

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti, bagian dari benteng persatuan bangsa dan negara Indonesia di era globalisasi. Saat ini banyak kalangan menilai bangsa Indonesia mengalami kemunduran persatuan dan kesatuan. Penyebabnya adalah ketimpangan sosial.

Lalu kesenjangan ekonomi, belum stabilnya kondisi politik pemerintahan, dan dampak buruk globalisasi yang membawa kebudayaan-kebudayaan baru menjadikan komposisi kebudayaan masyarakat jadi lebih kompleks atau rumit. Ini menyebabkan terjadinya penyimpangan kebudayaan di masyarakat.

Prinsip dan Cara Menerapkan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Unik, Mobil Ulos Mandailing ini Akan Ditumpangi Jokowi Saat Ngunduh Mantu
Seorang pria memegang burung Garuda Pancasila di mobil bercorak Ulos Mandailing yang akan digunakan acara ngunduh mantu Kahiyang-Bobby di Medan, Senin (20/11). (Liputan6.com/JohanTallo)

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Dalam hal ini ada prinsip khusus untuk menjalankan dan menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Ini penjelasan prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Common Denominator

Bangsa Indonesia memiliki keberagaman suku, agama, budaya, bahasa, hingga ras. Keberagaman ini tak lagi menjadi hambatan dalam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Di sinilah prinsip dari Bhinneka Tunggal Ika sebagai common denominator.

2. Tidak Bersifat Enklusif

Bhinneka Tunggal Ika tak bersifat enklusif. Maksudnya adalah bangsa Indonesia tak dibenarkan melakukan diskriminasi. Termasuk menggunggulkan kelompok satu tetapi menjatuhkan kelompok suku yang lain.

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika inilah yang mengambil peran dalam kondisi ini. Menuntut menjadi saling ketergantungan dan menerima satu dengan yang lainnya.

3. Tidak Bersifat Formalistis

Bhinneka Tunggal Ika tak bersifat formalistis. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika bersifat universal atau menyeluruh. Di sinilah kemudian Bhinneka Tunggal Ika menuntut bangsa Indonesia menjadi lebih rukun dan mau bergotong-royong.

4. Bersifat Konvergen

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika bersifat konvergen atau dewasa. Bangsa Indonesia dituntut untuk lebih dewasa menyikapi sebuah perbedaan. Hingga pada akhirnya, kesatuan dan persatuan benar-benar dapat terealisasikan. Tak ada yang diperbolehkan mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan golongan.

Kemudian, bagaimana cara menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu? Ini penjelasan dari Kemdikbud:

1. Hidup Saling Menghargai

Cara menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti, hidup saling menghargai antar masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit, dan lain-lain.

2. Tinggi Kesadaran Sikap

Cara menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti, dengan menumbuhkan kesadaran sikap untuk menjaga Bhinneka tunggal Ika agar keberagaman bangsa tidak mengarah kepada berbagai kekacauan atau sikap yang hanya mementingkan dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa peduli kepentingan bersama.

3. Menjaga Persatuan

Cara menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti, dengan menjaga persatuan bangsa dan negara Indonesia.

4. Meneruskan Perjuangan Pendahulu

Cara menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti, dengan meneruskan pejuangan para pendahulu untuk tetap menyatukan wilayah republik Indonesia menjadi wilayah kesatuan.

5. Menghindari Sikap Negatif

Cara menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti, dengan menghindari sikap negatif, seperti sukuisme, saparatisme, fanatisme agama secara sempit, rasisme, bahkan nasionalisme sempit atau chauvinisme.

6. Meningkatkan Identitas dan Kebangsaan

Cara menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti, dengan meningkatkan identitas dan kebangaan sebagai bangsa Indonesia.

7. Nilai Gotong-royong

Cara menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti, dengan meningkatkan nilai kegotongroyongan dan solidaritas.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya