Futur adalah Sifat yang Harus Dihindari dalam Islam, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Futur adalah rasa malas setelah sebelumnya rajin dalam beribadah.

oleh Husnul Abdi diperbarui 10 Feb 2023, 11:50 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2023, 11:50 WIB
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, berselawat
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, berselawat. (Foto oleh mohammad ramezani: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-muslim-12772601/)

Liputan6.com, Jakarta Futur adalah istilah yang mungkin masih belum dipahami oleh kebanyakan orang. Istilah bahasa Arab ini biasa digunakan oleh umat Islam, dan merujuk pada salah satu kelemahan yang dimiliki oleh manusia. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja.

Futur adalah rasa malas setelah sebelumnya rajin dalam beribadah. Hal ini dapat dikaitkan dengan berbagai macam hal, seperti malas setelah sebelumnya rajin dalam menuntut ilmu ataupun rasa malas setelah sebelumnya rajin beribadah.

Futur adalah sikap yang tentunya harus diwaspadai dan harus dihindari. Seorang muslim yang awalnya rajin beribadah kemudian menjadi malas-malasan dan menurun keinginannya untuk beribadah disebut dengan futur.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (10/2/2023) tentang futur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Futur adalah

Ilustrasi karyawan malas
Ilustrasi karyawan malas. (Photo by Andrea Piacquadio/Pexels)

Futur adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dari akar kata Fatara – Yafturu – Futurun, yang artinya menjadi lemah dan menjadi lunak, atau diam setelah giat dan lemah setelah semangat. Secara bahasa, arti futur adalah terputus setelah bersambung, terdiam setalah bergerak terus. Makna lainnya futur adalah malas, lamban atau kendur setelah rajin bekerja.

Secara istilah, futur adalah suatu penyakit yang dapat menimpa seseorang yang berjuang di jalan Allah SWT. Orang yang futur mengalami penurunan kuantitas dan kualitas amal dan ibadah. Futur adalah sikap yang juga ditunjukkan dengan seseorang mengalami kemerosotan atau kemalasan pada keimanan atau keislamannya. Futur adalah orang yang mengendur sendi-sendi hatinya sehingga menyebabkan penurunan stamina ruhiyah yang dapat menjadikannya jauh dari kebaikan dan anjlok produktivitas amal shalihnya.

Futur yang paling ringan menyebabkan seseorang terhenti setelah terus-menerus melakukan ibadah. Dalam konteks amal dakwah, Futur adalah satu penyakit yang menimpa aktivis dakwah dalam bentuk rasa malas, menunda-nunda, berlambat-lambatan, dan yang paling buruk ialah berhenti dari melakukan amal dakwah. Sedangkan sebelumnya ia adalah seorang yang aktif dan rajin.

Futur adalah suatu penyakit yang bisa datang dan menyerang para ahli ibadah, para da’i, dan para penuntut ilmu. Seorang penuntut ilmu tidak boleh futur dalam usahanya untuk memperoleh dan mengamalkan ilmu. Ada tiga golongan orang yang mengalami penyakit futur ini, di antaranya yaitu golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak. Kemudian golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi. Terakhir ada golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit.


Gejala Futur

Gejala futur adalah sebagai berikut:

- Bermalas-malasan dalam melaksanakan ibadah dan ketaatan; namun ini tidak bermakna meninggalkan ibadah-ibadah fardu. 

- Merasakan kekerasan dan kekasaran hati.

- Merasa tidak bertanggung jawab terhadap beban yang ada di pundaknya. Ia tidak mau memikul beban dakwah, cuek dengan kondisi umat yang tengah tercabik-cabik, kehilangan jati diri, dan jauh dari Allah SWT.

- Perhatian yang besar terhadap dunia, sibuk dengan urusan-urusan duniawi dengan jalan merusak kehidupan akhiratnya. Kesibukan telah menghalanginya untuk mempersiapkan diri bertemu dengan Allah SWT.

- Banyak membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat dan menyia-nyiakan waktu tanpa faedah. Majlis orang-orang futur diketahui dengan banyaknya pembincangan tak berguna di dalamnya.

- Meremehkan dosa-dosa kecil, padahal tidak ada dosa yang kecil jika dilakukan berkali-kali atau terus-terusan.

- Gemar menunda-nunda pekerjaan. Barangsiapa yang mentadabburi firman Allah berikut ini, maka ia akan memahami hakikat dari penundaan. “Janganlah kamu pergi berangkat (berperang) dalam panas terik ini.” Katakanlah, “Api neraka jahannam itu lebih panas(nya), jika mereka mengetahui.” (QS At Taubah: 81).


Penyebab Futur

Ilustrasi Islam, muslim, membaca Al-Qur'an
Ilustrasi Islam, muslim, membaca Al-Qur'an. (Photo by Syed Aoun Abbas on Unsplash)

Penyebab futur adalah sebagai berikut:

- Berlebihan dalam agama. Amal yang paling disukai Allah SWT adalah yang sedikit dan kontinyu.

- Hilangnya keikhlasan

- Berlebih-lebihan dalam hal yang mubah

- Lemahnya ilmu syar’i

- Memisahkan diri dari jamaah

- Ketergantungan hati kepada dunia dan melupakan akhirat,

- Masuknya barang haram ke dalam perut

- Hidup di tengah masyarakat yang rusak

- Tidak ada perencanaan dalam beramal

- Berteman dengan orang-orang yang mempunyai keinginan lemah dan cita-cita duniawi

- Melakukan maksiat dan dosa

- Tidak memiliki tujuan yang jelas

- Lemahnya iman dan pendidikan


Cara Mengatasi Sifat Futur

Futur adalah sifat yang sudah seharusnya dihindari oleh setiam umat Islam. Futur merupakan penyakit yang berbahaya dan dapat menjerumuskan seorang muslim kepada maksiat. Namun, kamu bisa melakukan beberapa cara mengatasi futur agar tetap berada di jalan yang benar. Cara mengatasi futur adalah sebagai berikut:

- Memperbarui keimanan

- Ikhlas dan takwa

- Mensucikan hati

- Menuntut ilmu, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat

- Mengatur waktu dan introspeksi diri

- Sabar dan belajar sabar

- Berdoa dan memohon pertolongan Allah SWT

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya